Something I want, I Must do it!

Selasa, 27 Desember 2016

Youth Banten


Mencintai pendidikan Indonesia bukan kata-kata hoax bagi saya. Mencintai pendidikan Indonesia bukan sekedar panorama cahaya yang bias setelah pantulannya tiada. Mencintai pendidikan Indonesia bak air yag terus mengalir hingga ke samudra.

Saya sangat menyukai anak-anak dan dunianya. Tidak bisa memaksakan diri saya untuk meninggalkan dunia yang sukai tersebut. Akhirnya saya memiliki sahabat yang terjun ke dunia anak-anak dan memiliki komunitas dengan meningkatkan pendidikan untuk anak-anak dipinggiran ibu kota. Youth Banten, saya dipertemukan oleh sahabat saya dengan adik-adik di SD Kampug Baru 1 Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Keadaan sekolah disana sangat mengkhawatirkan. Dibanding dengan sekolah yang berada satu desa pun perbedannya mencolok sekali. Memang SD Kampung Baru 1 itu memiliki letak geogrfis yang jauh dari area keramain. Penduduk di sana mayoritas memilih untuk bercocok tanam.

Tiga tahun yang lalu saya sempat berkenalan dengan adik-adik. Hingga saat ini saya heran dengan perubahan tubuh mereka yang sangat drastis. Rasa ingin tahu merekapun sangat meningkat, keberanian, wawasannya tidak seperti dulu. Saya sangat salut dengan kakak-kakak Youth Banten yang sangat memperhatikan mereka. Dulu, jika mereka melihat orang asing setiap ekpresi wajahnya sangat malu-malu, tapi sekarang mereka sudah berani untuk bertanya siapa nama orang itu. Saya sangat bangga!

Kegiatan saya di dalam kelas yaitu membantu adik-adik untuk memperkenalkan ilmu komputer dengan kegiatan mengentik.

Ini adalah salah satu pencitraan saya pada kegiatan di hari itu, bukan utuk promosi laptopnya ya. Kebetulan laptop itu menjadi nyawa saya ketika semester 1-6. Entah kenapa tiba-tiba bisa guna lagi hingga sekarang (hehe)
Mereka dibiasaka untuk selalu berdoa untuk memulai dan mengakhiri pelajaran

Rasa semangat mereka sangat terasa sekali, mereka tidak lelah untuk setiap hari belajar. Senin sampai Sabtu mereka belajar dengan guru mereka. Dan hari Minggunya mereka ikut belajar bersama kami. Mimpi mereka sangat jelas sekarang, dari adik yang belum sekolah hingga kelas 3 SMP ada di kelas kami. Belajar bersama, tidak pernah merasa saya yang paling bisa dan tua. Mereka saling membantu dan mengisi, kerjasama, dan saling cinta.


Ada kejadian haru bagi saya. Ketika salah satu adik yang sedang berjalan di belakang kelas tersandung adanya tumpukan bambu, kemudian ia menangis tersndu-sendu, karena merasakan sakit kakinya yang terkena ujugnya bambu. Tapi setelah ia menyelesaikan tangisnya, ia segera belajar kembali bersama kakak-kakaknya sembari tertawa ceria.


Apakah anda seperti itu? Malas belajar karena alasan masa lalu? Come on guys, kita belalakan mata dengan kejadian ini semua. Belajar dengan tidak malas dan tidak perlu beralasan. 

0 komentar:

© Rully nuR Rahim, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena