Something I want, I Must do it!

Kamis, 14 Juni 2018

Cara muslim/ah berkarakter dan memiliki prinsip


Cara muslim/ah berkarakter dan memiliki prinsip

Ada berbagai cara yang saya lakukam dengan ala saya sendiri untuk menjadi be a muslimah akhir jaman. Secara saya baru saja dalam berhijarah untuk meninggalkan keburukan yang pernah saya lakukan untuk masa depan yang harus saya perjuangkan. Dari meninggalkam hal yang membuat waktu saya tersita dengan sia-sia, tidak membuat ulah dan marah orangtua, mengganti pakaian saya dari rok pendek menjadi rok seharusnya seorang muslimah, yang tadinya suka catok dan kritingin rambut juga berponi sampai tak berponi menajadi pilihan sehari-hari, kali ini cukup disisir dan diikat agar tidak berantakan jika ditutupi kerudung yang menutupi hingga perut.

Berikut sedikit yang saya lakukan dalam menjajaki masa hijrah dihidup saya.

1.    Menambah wawasan rohani
Menjadi pemburu gajian biasa saya lakukan untuk mendaatkan teman (dengan tanda kutip). Menambah ilmu agama ini akan saya lakukan hingga nyawa ini tidak menyatu dalam raga. Banyak sekali manfaatnya untuk mengisi waktu kita menjadi kebermanfaatan untuk diri sendiri minimal. Jika ingin bemanfaat dengan oranglain ilmu yang didapatkan itu bisa kamu share kepada orang lain, tidak perlu rumit di sosmed salah satunya.

2.    Bersyukur apa yang dimiliki
Syukur masih di bawah dalam syukro. Jika syukur masih di tahap berterimakasih atas apa yang di brkan oleh Allah, namun Syukro sudah ada rasa terimakasih, menerima, hingga menjalani kehidupan dengan baik atas tahu semua ini pemberian dari Allah.

3.    Kokoh prinsip hidup yang baik
Membuat planning dalam hidupmu dengan akvitas yang baik dan bermanfaat. Disertai dengan keistiqomahan dirimu dalam menajalani planning yang sudah kamu buat. Contoh; goals hidupmu adalah masuk syurganya Allah, maka isi dengan kehidupanmu untuk menabung amal baik yang bisa menjadi pemberat di yaumul hisab.

4.    Punya keinginan/cita-cita
Kita arus memiliki keinginan atau cita-cita agar hidup kita terarah setiap harinya. Minimal ada rasa ingin. Minimal ada ingin untuk esok.

5.    Cari kesibukan dengan passion
Cari kesibukan sesuai dengan passionmu. Disini jangan lupa semua yang kamu jalani karena Allah agar semua yang kamu lakukan bernilai ibadah.

6.    Tetap harus membumi
Jika suatu saat dirimu diberikan rejeki berlimpah ruah, jangan lupa kamu tetap membumi dengan tidak melupakan ada hak orang lain dalam rejekimu, ada orang lain yang harus kamu bantu.

7.    Bersosialisasi (Bertetangga, Hindari bersosmed tidak penting)
Bersosialisasi bisa dengan bertetangga, minimal senyum dengan orang yang kamu temui. Dan hindari bersosmed yang tidak penting. Utamakan bersosmed untuk menjacari ilmu dan melihat konten positif untuk mendukung semua karyanya. Bisa saja kamu membuat karya di sosmed untuk menmbah koten positif disana.

Jika sudah melakukan hal yang tidak baik?
1.     
Bertaubat (Tidak mengulang perbuatan, Allah Maha Pengampun, Ucapkan kata sayang ortu)
Berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak baik di taruh di belakang sana karena sebesar apapun dosa dari apa yang kamu perbuata akan diberikan ampuanan oleh Allah SWT. Dan mencoba untuk bilang kata sayang atau cinta kepada orangtua sebagai penegasan di hatinya.
2.      Meminta maaf kepada ortu
Ini jalan yang paling baik karena ketika jomblo syurgamu ada di orantuamu dan ketika sudah halal untuk yang perempuan syurgamu ada di suamimu. Maka untuk yang jomblo jangan ragu minta maaf sama orangtua. Kita sebagai anak pasti banyak salahnya. Karena ridho kita dalam melangkah ada di tangan orang tua. Jika hubungan kita degan orangtua saja tidak baik bagaiaman Allah bisa ridho atas apa yang kita lakukan dan kerjakan.

3.      Istiqomah (Cari teman yang soleh/ah, Infaq/sodaqoh)
Hal utama untuk beristiqomah adalah mencari teman agar ada yang mengingatkan. Lebih baiknya temukan pacar halal untuk saling mengingatkan dalam hal ibadah.
Oh saya mau menikah biyar ada yang selalu ingetin tilawah setiap hari
Oh saya mau menikah kalau mau qiyamul lail ada yang bangunin
Oh saya mau menikah biar ada yang bantu saya menuju jannahNya
Jangan lupa bawa Allah dalam setiap urusan kita ya guys.
Kemudian Infaq, shodaqoh adalah sebagai pelici terkabulnya doa-doa kita.
4.      Setiap orang memiliki jalan masing-masing (Kisah orang dalam buih, Kisah teman menjalani hukuman penjara, Hikmah setelah mereka keluar dari penjara)
Ada orang yang berhijrah ketika ia cuma melihat nenek pemulung yang sedang mencari sampah, ada orang yang berhijrah karena mendengar kalimat Allah SWT, bahkan ada orang yang berhijrah ketika ia masuk dalam buih.
Hidayah Allah datang dari mana saja. Tidak mengenal tempat dan waktu seperti kematian. Maka sebelum kematian menjemput kita, mari kita menjemput hidayah itu dari mana saja. Dimulai dari masjid. Disitulah banyak nikmat dan berkat yang berlimpah dari Allah SWT.


BAW Days 24
Read More

Orientasi orangtua yang menekan anak


Orientasi orangtua yang menekan anak

Dampak orangtua yang menekan anak bisa membuat anak dibatasi dalam kegiatannya, anak terlambat dalam rasa tanggung jawab, tahap perkembangannya pasti bermasalah, anak bisa terkena depresi, hingga bunuh diri.

Ada yang masih jarang diangkat kepermukaan mengenai Post partum Depression. Istilah ini biasanya untuk seorang ibu yang terkena baby blues namun Post partum Depression gejalanya lebih dari baby blues. Dalam akun @mamapedia.id perbedaan  baby blues dan Postpartum Depression  adalah sebagai berikut:
Baby blues;
1.    Nafsu makan memburuk
2.    Kesulitan untuk tidur/insomnia
3.    Selalu tidak yakinbahwa dirinya akan menjadi ibu yang baik
4.    Merasa kalau dirinya kewalahan menjadi ibu
5.    Sering merasa sedih tanpa sebab, merasa sendirian setiap saat.

Post partum Depression
1.        Baby blues yang dirasakan tidak kunjung hilang
2.        Sering mengalami sakit kepala
3.        Merasa tidak berguna dan bersalah sepanjang hari
4.        Muncul perasaan kesal kepada bayi sendiri
5.        Perasaan susah, semas, sedih tidak berkunjung hilang
6.        Berkurang keinginan/ hasrat seksual
7.        Kurang tertarik pada bayi dan kurang perhatian
8.        Sulit mengerjakan kegiatan sehari-hari
9.         Di tingkat yang semakin parah muncul keinginan untuk bunuh diri
10.    Kesulitas tidur atau insomnia
11.    Kehilangan berat badan yang signifikan.

Untuk yang sudah memiliki anak apakah pernah merasakan seperti ini?
Yang mash jombs, dipelajarin banget ya. Karena jika pasangan yang sangat melek parenting akan membantu tumbuh kembang anaknya.

Diawal kalimat saya menyatakan bahwa anak akan dibatasi dalam setiap kegiatan, sehingga hasil akhir dari anak yang selalu di batasi ini akan tidak memiliki pengalaman yang banyak, itu berpengaruh pada kemunculan bakat pada diri anak saat usia setelah 16 tahun.

Dari segi tanggung jawab ketika ia dewasa pun berpengaruh. Semisal, ia bersekolah dengan jurusan A, tetapi itu adalah pilihan orantuanya yang inginkan anaknya menjadi Pilot misalnya. Tetapi anak ini ingin menjadi seniman, ia pandai dalam bermusik dan menggambar. Akhirnya apa yang dikerjakan di sekolah pilot ia tidak kerjakan dengan sungguh-sungguh. Berantakan dan hanya mengahmbur-hamburkan uang. Sebegitu orangtua yang memiliki obesesi terhadap anaknya hingga menjerumuskan masa depan anaknya sendiri.

Apakah kamu juga merasakannya saat ini?
Sedikit saya bisa membantu, coba bangun komunikasi yang baik bersama orangtuamu. Jika membuat itu sulit, pakai cara ampuh yang maha dahsyat dengan do’a. “ya Allah, engkau Sang Maha pembolak-balikan hati, hari ini saya ingin bilang kepada orangtua untuk jurusan kuliah saya. Semoga ketika orangtua saya mendengarkan penjelasan saya nantinya, beliau akan paham apa yang anaknya utarakan”.

 Ada sedikit tips nih untuk cara berbicara kepada orantua yang keras inginkan dirimu berkuliah di tempat orangtuamu inginkan.
Saya menyarankan untuk nurut dengan orangtuamu inginkan. Namun, ketika menjalani kuliah itu kamu cari apa yang sebenarnya yang kamu inginkan. Misalnya prestasi! Buktikan dengan prestasi agar semua bisa membuktikan kepada kedua orantuamu bahwa kamu itu mampu atas jurusan yang kamu pilih. Jika kamu sudah semakin muak menjalaninya. Kamu disini diminta untuk lebih bertanggungjawab dengan keputusanmu. Bisa kamu keluar dari jurusan itu dan pindah ke jurusan yang kamu inginkan dan tetap buktikan bahwa kamu memang pantas di area itu.

Khawatirnya pilihan orangtuamu itu sudah benar, malah dengan pilihanmu itu yang hanya sesaat. Jadi perbaiki niat dan libatkan Allah dalam setiap pilihan, aktivitas dan masalahmu.

BAW Days 23

Read More

Kehilangan salah satu kasih sayang orangtua


Kehilangan salah satu kasih sayang orangtua

Jangan biarkan Indonesia ini memiliki negeri tanpa ayah, itu seperti Ayah yang meyatimkan anaknya.

Ngeri sekali kalimatnya bukan?
Ayah sibuk bekerja dengan alasan “saya begini itu untuk anak saya”
Duh gombal!
Rasa-rasanya ada beban dalam pembicaraan ini.
Ayah, kasih waktumu ketika ibu sudah menemani anakmu selama lima hari bekerja, jadi Ayah hanya menemani satu hari dalam seminggu.

Ada hal yang tidak disukai Allah ketika berumah tangga salah satunya.
“tidak satu atap dengan keluarga karena urusan dunia”

Wah serem nih.

Bagaimana dengan seorang ibu yang mempiatukan anaknya?
Inget ya Bunda, syurga itu dibawah telapak kaki bunda. Jadi, jangan sia-siakan atas hibahan pahala dari Allah untuk kodrat para perempuan.

Nah, kalau saya belum punya anak bagaimana?
Insya Allah cepat atau lambat akan diberikan amanah seumur hidup kepada kamu.

Tapi saya sudah hopeless, karena udah usaha sana-sini belum membuahkan hasil.
Subhanalla, kamu sudah berusaha saja itu pasti akan mendapatkan hasil. Allah sendiri yang berjanji bahwa barang siapa yang berusaha aka nada hasilnya entah cepat atau lambat, entah di dunai atau di akhirat. Wallahu ‘alama, Insya Allah.

Ada di cerita masa kecil yang saya dengar bahwa seseorang itu menyukaai sesame jenis, kebetulan yang saya ketahui itu ia laki-laki. Bertanyalah dengan ibu saya, kenapa abang itu sukanya sama laki-laki mah? ketika itu usia saya sekitar 8 atau 9 tahun mendengar gosip emak-emak kampung (karena rumah saya di perkampungan bukan perumahan atau komplek).

Ibu saya menjawab dengan tenangnya,
Ssstttt… dia kaya gitu karena ketularan.

Alih-alih anak usia segitu mendapat jawaban yang mudah di pertanyakan lagi.

Kena virus mah?

Ibu saya menjawab lagi, iya virus sosial.

Dan saya merasa cukup paham soal jawaban terakhir itu. Di dalam otak berkata, oke ternyata ada yang namanya virus sosial ya.
Keesokan harinya saya masuk sekolah dan pasti kamu sudah menebak yang akan saya lakukan setelah tahu adanya virus sosial .

Temen-temen ternyata ada tetanggaku yang kena virus sosial tahu! Ada yang tahu gak?payah deh gak tahu mah!

Seketika ada yang bertanya dari arah belakang saya,
Emang virus sosial kaya apa rul bentuknya?

Dengan percaya diri saya menjawab
Yang aku tahu bentuk virus sosial itu kaya perempuan yang suka sama laki-laki, tapi bedanya virus ini ngebuat laki-laki sukanya sama laki-laki

Loh, itu kaya cerita nabi Luth ya rul..

Saya cukupkan percakapan ini ya kita kembali kepada hubungan antara cerita di atas dengan tidak terpenuhinya kasih sayang kepada anak dari kedua orangtuanya. Ada dampak yangs angat fatal disini, ada peneliti yang bicara jika anak perempuan kurang kasih sayang dari orangtua laki-laki ia akan menyukai perempuan, dan begitu sebaliknya jika anak laki-laki tidak tersentuh atau kurang kasih sayang dari seorang ibu ia pun akan menyukai laki-laki.

Penyebab dari semua itu karena adanya kontak dasar pada lawan jenis di dalam keluarga kurang ia ketahui. Jika ia anak perempuan seharusnya mengetahui bagaimana hangatnya kasih sayang dari seorang ayah (laki-laki), jika anak laki-laki seharusnya ia mendapatkan kelembutan dari seorang ibu (perempuan) dan ini enggak. Maka dari masing-masing anak ini hanya mengetahui sosok dalam satu jenis gender. Yang seharusnya ia mengetahui bahwa di dunia ini ada dua gender. Nah, karena tidak ada stimulus ini maka ia hanya tahu dan merasakan bahwa ia nyaman dalam segendernya. Naudzubillah..

Ada kasus seorang anak laki-laki yang tidak dekat ibunya karena bekerja. Dalam memenuhi kebutuhan sekolah ia selalu diantar oleh ayahnya, dari mulai membeli perlengkapan sekolah sampai mengambil report. Hal ini berjalan dari anaknya mulai di TK hingga SMA. Anaknya terlihat seperti orang normal biasa, eh ternyata selama itu ia jomblo. Ehehe
Bukan bukan itu guys yang mau saya sampaikan ia jomblo memang karena homo. Waaah sudha keterlaluan sepertinya saya. Ini bener loh, jadi hati-hati jika ada yang jomblo bisa bisa dia itu adalah…. Ey siapa yang bilang homo? Bisa jadi yang jomblo itu tahu aturan Allah.
Tapi ini berbeda, selain tidak dekat dengan perempuan ia pun sering pergi untuk membentuk ototo tubuh. Orangtuanya sudah curiga mengapa anaknya selalu pergi setiap hari. Kamu pasti sudah tahu jalan ceritanya ini apa ya. Disana, orangtuanya melihat hal ganjil ketika anaknya berdialog dengan seorang trainer. Ini nyata guys.

Setelah diusut mengapa anak ini seperti ini, anaknya menjawab,
Saya benci perempuan, karena perempuan itu tidak memiliki rasa sayang, contohnya ibu saya.
Alasan ini ia tuangkan pada psikolog.

Sungguh miris bukan? Maka seorang ayah dan ibu memang harus kerja sama. Tidak hanya ibu saja atau ayah saja. Semua harus kompak dalam mengasuhan anak.

Satu kasus lagi ada seorang anak perempuan yang ditinggalkan ibunya meninggal dunia pada saat SMP. Ia selalu berkeluh dengan temannya bahwa ia sangat rindu ibunya. Sesampai SMA ia berteman dengan perempuan tomboy, potongan rambutnya mohak seperti laki-laki dan ia pun atlet. Teman-teman di sekolahnya selalu membicarakan bahwa sebut saja dia Mawar. Mawar ini selalu bertingkah tidak wajar terhdap perempuan tomboy ini (re: Wati). Mawar ketika pulang sekolah selalu menghampiri kelasnya Wati hingga mengobrol dengan menyenderkan kepala di bahunya Wati. Pemandangan yang tidak biasa itu menjadi bahan pembicaraan oleh teman kelasnya Wati. Akhirnya teman kelasnya menegur Wati.
Wat, lu pacaran ye sama Mawar!

Sembarangan lu kalau ngomong. Gue ini cuma mau bantu dia doang!

Emang lu gak sadar ya kalau Mawar itu punya perasaan sama lu? Kita yang ngeliat aja ilfeel kalau dia bersikap didepan lu!
Masa sih?

Coba lu bayangin ya Wat, wajar gak seorang temen cewe yang ndusel kepalanya di pundak kita sampe lamaaa banget trus..

Oke, lu gak usah terusin, trus dia pegang tangan gue. Sudah gue duga sih.

Akhirnya Wati bertanya kepada Mawar atas asumsi yang ia miliki dengan teman-temannya. Mawar membalas jawaban itu lewat surat. Dan isi surat itu ternyata Mawar mengakui menyukai dari sejak SMP. Alasannya, Mawar rindu dengan kasih sayang ibunya. Ayahnya menikah lagi dan jarang pulang ke rumah. Ia tinggal bersama kakak perempuannya. Ia mengaku bahwa ia sangat benci ayahnya.

Begitulah jika anak hidup tidak terlalu mengenal Allah. Hingga banyak yang melawan kodrat dengan mengubah kelamin dengan cara operasi dan yang lebih miris lagi sampai ada yang upload-upload. Naudzubillah.. semoga Allah selalu melindungi kita dan keturunan kita aamiin.

BAW Days 21

Read More

Senin, 11 Juni 2018

Lemah konsep baik dan buruk


Lemah konsep baik dan buruk

Pada kisak anak yang kedua ini, selain memiliki keterlambatan dalam tahap perkembangannya hampir dalam semua segi, yang paling dikhawatirkan ketika ia beradaptasi dengan orang baru dan lingkungan baru, jika kondisi ini tidak diperbaiki dengan membersamai anak dan ayah akan menimbulkan lemahnya konsep baik dan buruk.

Mengapa demikian?
Karena pada usia sembilan dan sepuluh tahun ada tahap anak yang ingin melakukan coba-coba. Contohnya ingin mengejek temannya dengan menyebutkan nama orangtua, berkata gue-elu, berkata kasar dan lainnya. Nah karena anak ini memiliki speech delay, maka dalam membahasakan ini ia hanya bisa utarakan melalui fisiknya, bisa membuang barang teman yang ia tidak sukai, melemparkan benda kasar pada temannya, hingga perbuatan yang paling dikhawatirkan ia bisa sampai memukul temannya atau memukul sesuatu yang ada di depannya.

Berujung ketika dewasa ia akan menjadi pendendam yang terus menerus, sensitif dalam melawan masalah dirinya, hingga ia bisa menyakiti dirinya. Ini hal yang berbahaya bagi orangtua yang tidak memiliki program khusus bagi anak yang pada tahap perkembangannya terlambat.

Tidak hanya itu, dalam bergaul atau berteman dalam linkungannya ia mungkin bisa cepat dalam beradaptasi namun ia selalu terbawa arus pada lingkungannya, sekf concept dan  social skill masih banyak di bangun oleh orang terdekatnya yaitu orangtua. Alhamdulillah jika ia di duduki oleh orangtua dalam memilih sekolah yang lingkungannya baik dan teman-temannya dapat membantu masalah-masalahnya pasti itu akan menyelesaiakan masalah pada tahap perkembangannya, namun jika orangtua belum menduduki anaknya pada sekolah atau lingkungan dengan berisikan teman yang akan memberikan dampak negarif pada anak berumur sebelas tahun ini maka ia akan melakukan hal apa saja tanpa memikirkan resiko yang berefek pada dirinya.

Waktu luang bersam orantua dan anak memang sangat baik. Kesempatan orang tua mengobrol dengan anak-anaknya minimal hanya menanyakan hari ini memiliki kegiatan apa saja di sekolah akan berdampak baik pada psikologi anak. Anak akan merasakan diperhatikan dan hadir dalam satu keluarga. Menyelesaikan tugas sekolah anak bersama. Mendengarkan jika ada keluhan anak ketika ia di luar rumah.

Membuat kegiatan minimal satu minggu sekali atau satu kali dalam sebulan dilakukan bersama keluarga untuk lebih mengenal satu sama lain dan saling mengerti antara anak dan orangtua. Anak akan berfikir, “oh, Ayah dan Bundaku sudah mengajakku jalan-jalan hari ini” maka ia akan timbul rasa bahagia dan sayang kepada orangtuanya karena ia senang hari ini bersama orangtuanya. Jika hal itu di kerjakan rutin, anak tidak akan mau melihat orangtuanya sedih atau nangis karenanya.  Insya Allah akan membentuk prinsip dan karakter anak dan dapat konsep baik buruk pada anak serta jika diseimbangi dengan pengenalan hal agama dengan shalat berjamaah atau tadarus Al-Qur’an itu akan menumbuhkan konsep syurga dan neraka. Sangat mudah bukan? Yuk kita terus memperbaiki diri. Allahu Akbar!

Ketika waktumu di luar rumah tidak berpenghujung, jangan sampai yang ada dirumahmu bertemu ketika usiamu sudah dipenghujung.


BAW days 21
Read More

Orangtua memiliki waktu yang baik untuk anaknya


Orangtua memiliki waktu yang baik untuk anaknya

Masa depan sebuah negara itu tergantung pada masyarakatnya. Masyarakat yang maju diisi dengan akhlak warganya yang baik. Akhlak setiap warga diurus oleh setiap kepala keluarga yang didampingi terus oleh pantauan dan didikan orangtua. Jika di setiap keluarga sudah rapih dalam menerapkan pendidikan akhlak maka akan berdampak pada negaranya. Besar sekali dampak dalam pendidikan akhlak dalam setiap keluarga. Kita hitung jika di Indonesia memiliki 34 provinsi, dalam satu provinsi pasti memiliki 5-10 kota atau kabupaten, jika satu kota atau kabupaten ini memiliki 5-10 kelurahan, dalam satu kelurahan mencapai lebih dari 10 RW dan dalam satu RW memiliki minimal 5 RT dan satu RT memiliki lebih dari 10 kepala keluarga yang memiliki minima satu anak saja maka kata Bung Karno ia akan mengguncang dunia.
Itu hanya dalam satu RT, bagaimana jika dikumpulkan menjadi satu? Pasti Bung Karno bisa mencabut semeru sampai akar-akarnya. Menakjubkan bukan? Perumpamaan yang tidak bisa disepelekan. Perumpamaan yang logika sesuai realita.

Kita lihat di sekeliling kita masih ada anak yang memiliki orangtua tapi seperti ia tidak memilikinya. Orangtuanya sibuk dengan kegiatan diluar rumah walau dengan alasan ini demi anaknya. Maaf kalimat saya cukup kasar, tapi ini memang kondisinya.

Ada anak yang berusia empat tahun tidak ingin menginjak tanah kemudian ia tantrum karena merasa geli dan tidak terbiasa di ajak keluar rumah karena selalu bersama nany-nya yang terlalu membatasi gerak dengan merasa ingin melindungi si anak asuhnya alhasil self esteem anak ini tidak terbangun walau body awareness-nya sudah mulai terbangun. Dan pada bagian trust sebagai langkah dasar dalam mempercaya bahwa linhkungannya aman terlihat mulai terganggu dan terus diberikan penguatan oleh orantuanya sendiri bahwa ada banyak hal di luar rumah yang perlu anak ini ketahui. Tapi karena kedua orangtuanya tidak memiliki waktu yang baik dengan anakanya maka problem anaknya ini tidak akan pernah selesai.

Mengapa harus dengan orangtuanya?
Dan mengapa tidak kunjung selesai?

Jawaban ini pasti kamu sudah mengetahuinya. Itu merupakan tanda bahwa orangtua dan anak memiliki kontak batin yang tidak bisa di deskripsikan. Jika seorang anak berada dibawah lima tahun ini merupakan waktu emasnya anak-anak yang mudah dalam menerima masukan dan pijakan dari orang terdekat terutama orangtuanya. Orangtua bisa saja bilang, “nak ayo kita olahraga keluar tetapi tidak memakai alas kaki ya” dan ketika keluar orangtua ini memberikan penjelasan mengenai tanah. “gimana rasa kakinya? enak kalo tidak pada sandal atau sepatu ya. yang kita injak ini namanya tanah, dan kita diciptakan dari tanah lo, jadi ketika sampai rumah nanti kalau kaki kita kotor tidak apa-apa kan masih ada air untuk membersihkan kaki kita.” Begitu kurang lebih pijakan yang kita berikan kepada anak yang memiliki kasus seperti ini.

Kasus kedua,
Ada anak usia sekitar 11 tahun. Ia masih tantrum pada usia itu. Usut punya usut selain speech delay ia memiliki edikit waku untuk bertemu dengan ayahnya. Ia bertemu hanya pada Sabtu dan Minggu, namun itu bukan hari yang di khususkan untuk anaknya, melainkan masih ada waktu pekerjaan di ayah yang harus dikerjakan dan diurusi. Dengan rutinitas yang seperti itu akhirnya emosi anak tidak terkontrol. Mengapa? Karena anak akan mendapatkan sisi ketegasan emosi dari seorang ayah, kebetulan anak ini adalah anak laki-laki tungal maka sosok seorang ayah untuk anaknya membantu sekali dalam mengatur emosi yang diseimbangi oleh emosi ibu yang begitu berperasa.

BAW days 20

Read More

© Rully nuR Rahim, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena