Something I want, I Must do it!

Kamis, 14 Juni 2018

Kehilangan salah satu kasih sayang orangtua


Kehilangan salah satu kasih sayang orangtua

Jangan biarkan Indonesia ini memiliki negeri tanpa ayah, itu seperti Ayah yang meyatimkan anaknya.

Ngeri sekali kalimatnya bukan?
Ayah sibuk bekerja dengan alasan “saya begini itu untuk anak saya”
Duh gombal!
Rasa-rasanya ada beban dalam pembicaraan ini.
Ayah, kasih waktumu ketika ibu sudah menemani anakmu selama lima hari bekerja, jadi Ayah hanya menemani satu hari dalam seminggu.

Ada hal yang tidak disukai Allah ketika berumah tangga salah satunya.
“tidak satu atap dengan keluarga karena urusan dunia”

Wah serem nih.

Bagaimana dengan seorang ibu yang mempiatukan anaknya?
Inget ya Bunda, syurga itu dibawah telapak kaki bunda. Jadi, jangan sia-siakan atas hibahan pahala dari Allah untuk kodrat para perempuan.

Nah, kalau saya belum punya anak bagaimana?
Insya Allah cepat atau lambat akan diberikan amanah seumur hidup kepada kamu.

Tapi saya sudah hopeless, karena udah usaha sana-sini belum membuahkan hasil.
Subhanalla, kamu sudah berusaha saja itu pasti akan mendapatkan hasil. Allah sendiri yang berjanji bahwa barang siapa yang berusaha aka nada hasilnya entah cepat atau lambat, entah di dunai atau di akhirat. Wallahu ‘alama, Insya Allah.

Ada di cerita masa kecil yang saya dengar bahwa seseorang itu menyukaai sesame jenis, kebetulan yang saya ketahui itu ia laki-laki. Bertanyalah dengan ibu saya, kenapa abang itu sukanya sama laki-laki mah? ketika itu usia saya sekitar 8 atau 9 tahun mendengar gosip emak-emak kampung (karena rumah saya di perkampungan bukan perumahan atau komplek).

Ibu saya menjawab dengan tenangnya,
Ssstttt… dia kaya gitu karena ketularan.

Alih-alih anak usia segitu mendapat jawaban yang mudah di pertanyakan lagi.

Kena virus mah?

Ibu saya menjawab lagi, iya virus sosial.

Dan saya merasa cukup paham soal jawaban terakhir itu. Di dalam otak berkata, oke ternyata ada yang namanya virus sosial ya.
Keesokan harinya saya masuk sekolah dan pasti kamu sudah menebak yang akan saya lakukan setelah tahu adanya virus sosial .

Temen-temen ternyata ada tetanggaku yang kena virus sosial tahu! Ada yang tahu gak?payah deh gak tahu mah!

Seketika ada yang bertanya dari arah belakang saya,
Emang virus sosial kaya apa rul bentuknya?

Dengan percaya diri saya menjawab
Yang aku tahu bentuk virus sosial itu kaya perempuan yang suka sama laki-laki, tapi bedanya virus ini ngebuat laki-laki sukanya sama laki-laki

Loh, itu kaya cerita nabi Luth ya rul..

Saya cukupkan percakapan ini ya kita kembali kepada hubungan antara cerita di atas dengan tidak terpenuhinya kasih sayang kepada anak dari kedua orangtuanya. Ada dampak yangs angat fatal disini, ada peneliti yang bicara jika anak perempuan kurang kasih sayang dari orangtua laki-laki ia akan menyukai perempuan, dan begitu sebaliknya jika anak laki-laki tidak tersentuh atau kurang kasih sayang dari seorang ibu ia pun akan menyukai laki-laki.

Penyebab dari semua itu karena adanya kontak dasar pada lawan jenis di dalam keluarga kurang ia ketahui. Jika ia anak perempuan seharusnya mengetahui bagaimana hangatnya kasih sayang dari seorang ayah (laki-laki), jika anak laki-laki seharusnya ia mendapatkan kelembutan dari seorang ibu (perempuan) dan ini enggak. Maka dari masing-masing anak ini hanya mengetahui sosok dalam satu jenis gender. Yang seharusnya ia mengetahui bahwa di dunia ini ada dua gender. Nah, karena tidak ada stimulus ini maka ia hanya tahu dan merasakan bahwa ia nyaman dalam segendernya. Naudzubillah..

Ada kasus seorang anak laki-laki yang tidak dekat ibunya karena bekerja. Dalam memenuhi kebutuhan sekolah ia selalu diantar oleh ayahnya, dari mulai membeli perlengkapan sekolah sampai mengambil report. Hal ini berjalan dari anaknya mulai di TK hingga SMA. Anaknya terlihat seperti orang normal biasa, eh ternyata selama itu ia jomblo. Ehehe
Bukan bukan itu guys yang mau saya sampaikan ia jomblo memang karena homo. Waaah sudha keterlaluan sepertinya saya. Ini bener loh, jadi hati-hati jika ada yang jomblo bisa bisa dia itu adalah…. Ey siapa yang bilang homo? Bisa jadi yang jomblo itu tahu aturan Allah.
Tapi ini berbeda, selain tidak dekat dengan perempuan ia pun sering pergi untuk membentuk ototo tubuh. Orangtuanya sudah curiga mengapa anaknya selalu pergi setiap hari. Kamu pasti sudah tahu jalan ceritanya ini apa ya. Disana, orangtuanya melihat hal ganjil ketika anaknya berdialog dengan seorang trainer. Ini nyata guys.

Setelah diusut mengapa anak ini seperti ini, anaknya menjawab,
Saya benci perempuan, karena perempuan itu tidak memiliki rasa sayang, contohnya ibu saya.
Alasan ini ia tuangkan pada psikolog.

Sungguh miris bukan? Maka seorang ayah dan ibu memang harus kerja sama. Tidak hanya ibu saja atau ayah saja. Semua harus kompak dalam mengasuhan anak.

Satu kasus lagi ada seorang anak perempuan yang ditinggalkan ibunya meninggal dunia pada saat SMP. Ia selalu berkeluh dengan temannya bahwa ia sangat rindu ibunya. Sesampai SMA ia berteman dengan perempuan tomboy, potongan rambutnya mohak seperti laki-laki dan ia pun atlet. Teman-teman di sekolahnya selalu membicarakan bahwa sebut saja dia Mawar. Mawar ini selalu bertingkah tidak wajar terhdap perempuan tomboy ini (re: Wati). Mawar ketika pulang sekolah selalu menghampiri kelasnya Wati hingga mengobrol dengan menyenderkan kepala di bahunya Wati. Pemandangan yang tidak biasa itu menjadi bahan pembicaraan oleh teman kelasnya Wati. Akhirnya teman kelasnya menegur Wati.
Wat, lu pacaran ye sama Mawar!

Sembarangan lu kalau ngomong. Gue ini cuma mau bantu dia doang!

Emang lu gak sadar ya kalau Mawar itu punya perasaan sama lu? Kita yang ngeliat aja ilfeel kalau dia bersikap didepan lu!
Masa sih?

Coba lu bayangin ya Wat, wajar gak seorang temen cewe yang ndusel kepalanya di pundak kita sampe lamaaa banget trus..

Oke, lu gak usah terusin, trus dia pegang tangan gue. Sudah gue duga sih.

Akhirnya Wati bertanya kepada Mawar atas asumsi yang ia miliki dengan teman-temannya. Mawar membalas jawaban itu lewat surat. Dan isi surat itu ternyata Mawar mengakui menyukai dari sejak SMP. Alasannya, Mawar rindu dengan kasih sayang ibunya. Ayahnya menikah lagi dan jarang pulang ke rumah. Ia tinggal bersama kakak perempuannya. Ia mengaku bahwa ia sangat benci ayahnya.

Begitulah jika anak hidup tidak terlalu mengenal Allah. Hingga banyak yang melawan kodrat dengan mengubah kelamin dengan cara operasi dan yang lebih miris lagi sampai ada yang upload-upload. Naudzubillah.. semoga Allah selalu melindungi kita dan keturunan kita aamiin.

BAW Days 21

0 komentar:

© Rully nuR Rahim, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena