Something I want, I Must do it!

Rabu, 16 September 2015

Bolehkah saya menulis kembali?

Bolehkah saya menulis kembali?

Saya mencoba untuk menulis kembali...

Dan bolehkah saya mengeluh sedikit saja?

Saya mohon sedikit saja... saya ingin bilang “sakit”

Boleh kan?

Mungkin sudah dikenal dengan gadis yang ceria, PD dan gak pernah serius..

Sebenarnya.. sedang rapuh... sangat rapuh..

boleh kan saya bilang seperti itu?

Mencoba untuk terus berjuang, tersenyum sampai membuat senyuman, rasanya “sakit”

Biasanya mengutarakan dalam sebuah tulisan tapi “takut”

“takut” jika saya bilang sedang senang, banyak yang berkata “itu palsu”

“takut” jika saya bilang sedang sedih, ada kata “ingin dikasihani”

Maka pilihan saya diam saja..

Karena untuk orang-orang yang tulus dengan saya itu tidak butuh dengan ucapan “sakit” dan “bahagia” nya saya.

Salah satu “pelarian” saya hanya bisa menulis, jika ada yang bertanya “ko bukan berdoa?” maka jawaban saya, “hal itu tidak untuk disosialisasi”

Tapi “kenapa baru ini bisa menuliskan cerita?” karena “saat itu saya begitu rapuh, untuk mengingatnya saja saya begitu rapuh, bagaimana bisa saya recall dengan jelas lagi?” karena “saya sudah melawan apa kata hati saya”. Tuhan sudah mengabulkan doa saya. Terimakasih, atas semua jawaban yang selama ini tak bisa terucap, “saya bisa melihat dimana saya sekarang dan kapan keberadaan saya ada”. Terimakasih.

Bukan apa-apa, tidak bertujuan apa-apa, bersatu dan maju itu harapannya.

Bukan apa-apa, tidak ingin nama, berterimakasih itu caranya,

Bukan apa-apa, tidak ingin bersua, hanya mencoba mencipta kedamaian dimana-mana,

Sekali lagi Bukan apa-apa, hanya telah melihat kebahagiaan disana.

Senang rasanya jika menumplekan pena dengan lapang,

Tidak ada suatu himbauan, hanya mimpi yang sedang terpampang.

Bolehkan saya menulis kembali?


Read More

© Rully nuR Rahim, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena