Something I want, I Must do it!

Kamis, 14 Juni 2018

Orientasi orangtua yang menekan anak


Orientasi orangtua yang menekan anak

Dampak orangtua yang menekan anak bisa membuat anak dibatasi dalam kegiatannya, anak terlambat dalam rasa tanggung jawab, tahap perkembangannya pasti bermasalah, anak bisa terkena depresi, hingga bunuh diri.

Ada yang masih jarang diangkat kepermukaan mengenai Post partum Depression. Istilah ini biasanya untuk seorang ibu yang terkena baby blues namun Post partum Depression gejalanya lebih dari baby blues. Dalam akun @mamapedia.id perbedaan  baby blues dan Postpartum Depression  adalah sebagai berikut:
Baby blues;
1.    Nafsu makan memburuk
2.    Kesulitan untuk tidur/insomnia
3.    Selalu tidak yakinbahwa dirinya akan menjadi ibu yang baik
4.    Merasa kalau dirinya kewalahan menjadi ibu
5.    Sering merasa sedih tanpa sebab, merasa sendirian setiap saat.

Post partum Depression
1.        Baby blues yang dirasakan tidak kunjung hilang
2.        Sering mengalami sakit kepala
3.        Merasa tidak berguna dan bersalah sepanjang hari
4.        Muncul perasaan kesal kepada bayi sendiri
5.        Perasaan susah, semas, sedih tidak berkunjung hilang
6.        Berkurang keinginan/ hasrat seksual
7.        Kurang tertarik pada bayi dan kurang perhatian
8.        Sulit mengerjakan kegiatan sehari-hari
9.         Di tingkat yang semakin parah muncul keinginan untuk bunuh diri
10.    Kesulitas tidur atau insomnia
11.    Kehilangan berat badan yang signifikan.

Untuk yang sudah memiliki anak apakah pernah merasakan seperti ini?
Yang mash jombs, dipelajarin banget ya. Karena jika pasangan yang sangat melek parenting akan membantu tumbuh kembang anaknya.

Diawal kalimat saya menyatakan bahwa anak akan dibatasi dalam setiap kegiatan, sehingga hasil akhir dari anak yang selalu di batasi ini akan tidak memiliki pengalaman yang banyak, itu berpengaruh pada kemunculan bakat pada diri anak saat usia setelah 16 tahun.

Dari segi tanggung jawab ketika ia dewasa pun berpengaruh. Semisal, ia bersekolah dengan jurusan A, tetapi itu adalah pilihan orantuanya yang inginkan anaknya menjadi Pilot misalnya. Tetapi anak ini ingin menjadi seniman, ia pandai dalam bermusik dan menggambar. Akhirnya apa yang dikerjakan di sekolah pilot ia tidak kerjakan dengan sungguh-sungguh. Berantakan dan hanya mengahmbur-hamburkan uang. Sebegitu orangtua yang memiliki obesesi terhadap anaknya hingga menjerumuskan masa depan anaknya sendiri.

Apakah kamu juga merasakannya saat ini?
Sedikit saya bisa membantu, coba bangun komunikasi yang baik bersama orangtuamu. Jika membuat itu sulit, pakai cara ampuh yang maha dahsyat dengan do’a. “ya Allah, engkau Sang Maha pembolak-balikan hati, hari ini saya ingin bilang kepada orangtua untuk jurusan kuliah saya. Semoga ketika orangtua saya mendengarkan penjelasan saya nantinya, beliau akan paham apa yang anaknya utarakan”.

 Ada sedikit tips nih untuk cara berbicara kepada orantua yang keras inginkan dirimu berkuliah di tempat orangtuamu inginkan.
Saya menyarankan untuk nurut dengan orangtuamu inginkan. Namun, ketika menjalani kuliah itu kamu cari apa yang sebenarnya yang kamu inginkan. Misalnya prestasi! Buktikan dengan prestasi agar semua bisa membuktikan kepada kedua orantuamu bahwa kamu itu mampu atas jurusan yang kamu pilih. Jika kamu sudah semakin muak menjalaninya. Kamu disini diminta untuk lebih bertanggungjawab dengan keputusanmu. Bisa kamu keluar dari jurusan itu dan pindah ke jurusan yang kamu inginkan dan tetap buktikan bahwa kamu memang pantas di area itu.

Khawatirnya pilihan orangtuamu itu sudah benar, malah dengan pilihanmu itu yang hanya sesaat. Jadi perbaiki niat dan libatkan Allah dalam setiap pilihan, aktivitas dan masalahmu.

BAW Days 23

0 komentar:

© Rully nuR Rahim, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena