Something I want, I Must do it!

Selasa, 08 Maret 2016

Cerpen PENA bagian 3

Akhirnya pemuda yang bertemu Fena di lift itu membawanya kesebuah sofa yang membuat Fena nyaman jika berada disana.

“mba, bangun mba”

Teman-teman kantor Fena ikut panik atas kejadian yang menimpa Fena di dalam Lift. Mereka yang melihat Fena sibuk untuk membangunkan Fena dengan cara memborehkan minyak kayu putih di pangkal hidung Fena yang bertujuan untuk membangunkannya dari tidur yang tidak wajar ini.

“Fen, Fena bangun Fen.. ayo kita liput berita”, cetus mas Radit mengejek Fena untuk mencairkan suasana.

“Mas Radit itu loh,, kalo bicara seperti itu malah Fena gak bangun-bangun mas”, bela mba Jeni,

“saya kan bercanda mba buat bilang seperti itu, biar semuanya tenang”, tegas mas Radit.

“mas-mas coba pakai ini, siapa tahu Fena bisa siuman”. Bapak cleaningservice yang akrab sekali dengan Fena mencoba membantu dengan membawakan parfum yang disukai Fena.

Dicobalah Parfum itu oleh mas Radit dengan menyemprotkan ke tangannya lalu mendekatkan tangan yang penuh dengan air parfum itu ke hidung Fena. Alhasil Fena tidak bangun juga.

Kemudian pemuda tadi berkata, “oh mba ini bernama Fena”. Disela-sela itu Fena pun siuman.

“nah, saya berhasil membangunkan Fena”, mas Radit puas berbicara.

“aku? Ada apa ini?”, Fena sembari membenarkan posisi tidurnya dengan lemah.

“kamu istirahat saja Fena, atau aku antar pulang Fen?”, tawar mba Jena.

“enggak apa-apa mba, tadi terasa pusing terus langsung kabur gitu pandanganku”, jawab Fena.

“aku harus keluar mba, tolong antar aku ke mobil mba”, Fena bergerak duduk dengan dibantu oleh mba Jena. Kemudian Fena mencoba berdiri dan berjalan.

“FENA!”. Serentak yang melihat memanggil.


*to be continued.

0 komentar:

© Rully nuR Rahim, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena