Something I want, I Must do it!

Senin, 22 Mei 2017

Karya Itu Bukan Gaya

“Wah Rully mau bahas apalagi nih?” pasti seperti itukan yang ada dipikiran kalian?

Duh jangan su’udzon gitu atuh... ini mah kan cuma nanyaaa.. ciyee kejebak sama hati sendiri.,, 
(segeralah anda ber-istigfar) hahaha,,

Saya banyak dikelilingi teman-teman hebat!

Prestasi dan memiliki penghargaan yang segudang!

Ketika mereka mendapatkan penghargaan itu, mereka share di akun sosial media miliknya. Dan akhirnya ada terbersit di hati saya ingin seperti mereka. Salah satunya menjajakan keberhasilannya.
Alhamdulillah datanglah moment dimana saya membagi kebahagiaan saya pada sebuah foto penghargaan.

Ping!!

Ping!!

Ping!!

Maklum pada saat itu kata assalamu’alaikum sudah terganti dengan kata ping!!
baca selengkapnya...

“dek, kalo bisa jika kamu mendapatkan sesuatu jangan dipamer-pamerkan ya”

Dong!! Hati saya. Why?

Itu kan hanya sebagian dari rasa syukur saya, bantah saya.

“sama saja dek, takutnya jadi Ria. Bisa dari kebiasaan kecil yang tidak kita duga menjadi kebiasaan besar yang nantinya akan menyerang keburukan terhadap kita. Percaya saja deh, InsyaAllah masukan saya baik.”

Begitu kurang lebihnya doi bicara.

Bener gak ya apa yang dibicarakannya?

Lain halnya dengan teman saya yang (menurut saya) jago banget buat cerita gokil, berani dan antimainstream! Wah, jujur saja saya adalah secret admire-nya (caillah~ dianggap serius amat sih hihihi).

“Ayolah buat buku, kasian otak lo gak berguna!” ketus saya

“aku gak mau rul, ayo deh aku yang nulis pakai atas namamu!”, tandasnya

“gileee~ pahlawan tanpa sayap *eh” (seharusnya malaikat ya, haha)

“aku tetep nulis setiap hari kok, tenang saja”, tukasnya

“kamu egois!”

“kok egois? Aku lebih suka membantu mimpi orang lain, lebih suka menjadi pendengar rul, bukan sorotan...”

“tetap saja kamu egois!”

(dialognya mirip cewe-cewe labil gitu ya? Hahha)

Akhirnya setelah ada dialog tersebut saya mendapatkan bacaan seperti ini.

“Manusia hebat itu yang mampu mengehebatkan orang lain, manusia kuat itu yang mampu menguatkan orang lain, manusia mulia itu adalah ia yang dapat memuliakan orang lain.” Ini bukan kalimat saya, saya lupa kalimat ini siapa yang punya. Hihihi

Pada akhirnya saya sadar atas perkataan yang tak pantas yang pernah saya lontarkan terhadapnya. Tetapi ada baiknya untuk membuat ia tidak terdoktrin dengan kalimat tersebut.

Berkarya itu mengasikkan bukan? Produktif setiap hari, menghasilkan sesuatu walau tidak banyak orang yang tau, dan yang paling penting doain saya supaya cepet ngasih orangtua dengan adanya menantu, eaaaa skip lah~ ahhahha.

Banyak orang yang tidak sadar dengan hal yang bersangkutan. Point-point berdalih kepositifan. Tetapi, ia tidak berfikir bagaimana kebermanfaatan, dengan bergaya atas nama berkarya.

Alih-alih yang biasanya demikian agar mementingkan perasaan orang. Kita sebagai pononton juga seharusnya ambil makna yang baik-baik pada setiap postig-an. Meniru (yang baik) dan bergerak adalah jalan untuk membentuk suatu kebaikan, dari pada nyinyirin orang lebih baik yuk kita ngopi barengan. ciyah!


#30DWCJilid6 #Squad6 #day6 

0 komentar:

© Rully nuR Rahim, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena