Something I want, I Must do it!

Minggu, 07 Agustus 2016

yang.kung



“jangan dimakan pisang gorengnya, ini buat kung (re=eyang kakung)”.

Sudah lima hari berlalu yangKung meninggalkan kami sekeluarga, sedih? Sudah jangan ditanya. Rindu? Masih menyiksa, ikhlas? Itu sudah dicoba. Berdoa? Selalu berada disurgaNya.
Minta doa untuk Pak de saya yang telah meninggal dunia ya teman-teman, berikan doa terbaiknya. Aamiin..

Bingung gak?
Gini loh, Pak de saya itu sudah memiliki cucu untuk membiasakan cucunya yang masih kecil kami memanggilnya dengan “kung” (agar lebih singkat pemanggilannya).

Kung meninggalkan satu istri, satu anak, satu menantu, dan dua cucu.
Ibu dari kung masih sehat sekali sekarang 80 an tahun umurnya.

Cukup banyak perbedaan yang saya lihat pada proses penjasatan hingga pemakaman yang dilakukan pada keluarga disini.
Seperti adanya penyediaan kopi hitam dan putih, pisang goreng (yang tadinya saya ingin langsung lahap, hihihi), kacang polong, dan dua sepasang patung duduk yang mengenakan pakaian pernikahan khas jawa timur dodotan.

Saya bertanya, ”semua ini untuk apa?”. Dijelaskan oleh keponakan (anak dari mbak sepupu), “ini loh teh, buat mbah cowo (tangannya mendikte ke arah kopi dan kacang polong), yang ini untuk mbah cewe (selanjutnya mendikte kepada teh)”. Hemmmm.... saya hanya terpana karena baru tau ada hal seperti ini.

“itu loh dek, kata yang tua-tua, percaya gak percaya aja kita ya”, mbak sepupu saya langsung memasang mimik wajah yang yakin tapi bingung, “kalo tidak di turuti nanti gimana... “ terusnya.

Oh ada lagi, tidak boleh keramas dan keluar rumah (selain keperluan duka) selama 7 hari untuk yang terkandung (istri, anak, cucu kebawah dan kakak, ibu keatas).

Saya langsung laporan ke mamah dengan jawabannya, “disana memang seperti itu masing kejawen, ambil pelajaran kebudayaannya dengan positif”.

Sampai sekarang ini pun saya belum bisa melogikakannya. Hanya bisa menghormati, dan menghargai apa yang dipercaya. Ternyata beginilah Indonesia penuh dengan perbedaan dan budaya. Sebenarnya saya masih speechless, sekali lagi saya minta doa dari teman semuanya.

Oh iya, Apakah disini ada yang pernah mengalami seperti saya?
Secara langsung?
Lalu bagaimana versi didaerahmu?


0 komentar:

© Rully nuR Rahim, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena