Saya pernah ditaya oleh teman saya mengenai arti menginspirasi.
Menurut saya itu hal menarik sekali untuk dibahas dalam diskusi saat ini. Kami
berempatpun asik dalam lamunan arti menginspirasi.
Kemudian saya menjawab dengan spontan, “menurutku menginspirasi
adalah sutu hal yang kita lakukan bisa mendorong atau berdampak positif untuk
orang lain, agar orang tersebut atau komunikan kita melakukan hal yang positif juga.”
Ya, benar sih. Tapi kebanyakan
dari kita lihat di sosial media salah satunya instagram. Banyak tuh teman-teman
kita yang malah, aku loh wes pernah ngene, uwes duwe ngene, uwes gawe ngene,
uwes ngomong nangarep wongakeh. (aku loh sudah pernah seperti ini,
sudah punya ini, sudah kerja, sudah ngomong di depan orang banyak) apa seperti itu bisa kita bisa sebut
menginspirasi? (teman pertama)
Teman ketiga saya menyahutnya.
Yo, sebenarnya tergantung niat
kita bagaimana. Persepsi orang pasti berbeda. Lebih amannya gak usah mamer aja,
namanya orang cuma bisa komentar.
Nah itu benar. Tergantung
niat. (teman kedua)
Setelah itu
saya berfikir dan mengeluarkan pendapat lain.
“aku pernah
membaca artikel negatif mengenai dampak penyiaran sidang kasus kopi bersianida.
Judul dari artikel itu adalah terinspirasi
membunuh setelah menonton sidang Jesika, pria ini meracuni mantannya. Ngeri
banget tuh kan? Berarti menginspirasi atau kata dasar inspirasi itu bukan cuma
hal yang positif saja dong ya?.
Teman
keempat sayapun langsung membantah,
Aku ngak setuju rul kalau menginspirasi itu
berdampak negatif. Kalau memang si pria ini bilangnya terinspirasi, mending
gunain kata lain saja untuk hal negatif. Pokonya inspirasi atau menginspirasi
ini untuk hal positif saja, untuk yang negatif harus punya kata lain.
Saya : “apa
dong kata lain untuk yang negatif?, tapi sepertinya kita sudah melebar panjang
nih untuk mengartikan kata inspirasi atau menginspirasi”.
Teman keempat
saya
Tapi menurutku inspirasi itu suatu hal yang
bisa memotivasi seseorang yang telah menjadi sasaran komunikasinya untuk
melakukan hal baik yang dia telah lakukan, nah menginspirasi itu sendiri si
subyek ini sudah melakukan dan dia menyebar ilmu yang ia dapatkan.
“loh
bukannya itu sama aja dengan pamer? Misal ada yang post di sosial media, jika
ada yang men-share sesuatu hal yang
pernah ia lakukan itu adalah hal yang baik? Dengan alasan embel-embel
menginspirasi?. Inget loh ya di agama kita ada dengan sebutan ria. Jadi apa
dong bedanya dengan ria itu sendiri?”
Masih dengan
teman keempat.
Ya, beda lah
liii... tapi bisa aja jadi ria kalau niatnya terpeleset. Memang sih awalnya ah aku share ah pengalamanku yang di
London, yang pernah dapet awarding ini, yang pernah aku lakuin gitu tapi
dengan caption yang menarik, baik, santun, sehingga menimbulkan energi positif.
Tapi kalo lama-kelamaan jadi ah biar
pada lihat aku baik, biar banyak followers, biar banyak likers, dan biar mantan
nyesel nah, yang terakhir itu tuh bener sendiri. Ahhaha
Teman pertama
So, inspirasi itu apa?
Teman ketiga
Bisa dengan suatu tindakan baik kita yang dapat
mendorong atau memunculkan motivasi baik terhadap orang lain untuk bertindak
baik. Mengenai katanya mamer dan apalah itu, tergantung individunya sendiri.
Teman pertama
Aku sebenarnya masih belom lega dengan
inspirasi dan menginspirasi ini. Bagus juga nih pembahasan kita. Tapi aku masih
mau tau tindakan nyata seperti apa jika kita sudah melakukan inspirasi atau
menginspirasi itu sendiri tanpa orang lain bilang itu ria.
“Simplenya
gini, menurut kalian foto ini dari arah mana? Depan? Atau samping?
Nah hal yang
sepele ini aja kalian jawab bisa berbeda kan? Gimana suatu hal yang besar?
Slowly aja
menanggapi suatu hal baik yang dilakukan orang lain. Maklum saja, siapa tahu
dia gembira melakukannya, kita sebagai penonton tinggal ambil hikmahnya bukan?.
Dan misal
kita telah melakukan sesuatu yang baik, mau di-share atau tidak menurutku
urusan kalian.
Tapi ingat
pasti ada saja gengs yang bakalan mencibir, bukan suudzon tapi ini manusiawi.
Contoh yang
gampangnya itu artis, Nicolas Saputra
siapa sih yang ngak tau dia? Coba lihat Instagramnya, dia pernah share filmnya kah? Shooting nya kah? Paling
hanya galery jalan-jalannya saja kan? Dan tuh actor terbaik di Indoensia saat
ini Reza Rahardian ngak kalah
dikenal, punya sosmed kah? Kagak punya
die , diantara keduanya mereka bisa terbilang telah mengisnpirasikah? Aku anggap
bisa ya secara dulu ketika aku mau ikut festival film pendek, motivasi
terbesarku itu mau ketemu abang Eja (re: Reza Rahardian) kebetulan dia jadi
Juri di festival itu. Yah. Walau gak menang tapi bisa masuklah di IdFilmCenter”
Ciiyeeeehhhh....
endingnya tetep narsis.
0 komentar:
Posting Komentar