Something I want, I Must do it!

Rabu, 25 Oktober 2017

Pembelajar di Jalan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai teman-teman maaf baru corat coret tulisan lagi. Jangan tanya alasannya kenapa ya? 😬 minta doanya buat buku pribadi saya 🙏🏻

Kali ini saya mau curhat penyoal aktivitas saya sejauh ini yang Senin-Jum'at pkl 07.00-14.00 berada di SAT kemudian Selasa, Kamis, Jum'at dilanjut dengan bimbingan belajar, lalu sepulang di rumah ada adik solih solihah menunggu untuk belajar bersama. Alhamdulillah Insya Allah selalu diberikan sehat 🙏🏻

-------
Alhamdulillah pada Selasa kemarin saya melihat penjual pisau dan golok yang sedang menunggu lampu hijau berganti. Ketika itu saya berada tepat disamping kanan bagian belakang dirinya untuk menuju ke Bimbel dengan ojek online yang saya tumpangi. Kemudian saya perhatikan bapak penjual itu sering mengelap keringat diwajahnya sendiri dengan handuk putih yang berada dipundaknya lusuh tak terawati.
Astagfirullah.. hati saya seperti tertusuk melihat bapak itu dan betapa bersyukurnya saya sekarang ini. 🙏🏻

Ia mengayuh dan menahan berat barang dagangan yang ia bawa memakai sepedah. Kemudian saya bertanya kepada diri sendiri, apakah barang dagangannya sudah laku? apakah barang sejenis itu bisa terjual cepat? apakah setiap hari  bapak ini mendapatkan uang dari hasil berkelilingnya itu? bapak ini rumahnya dimana? 
bisakah menghidupi keluarganya dengan berjualan barang2 itu? Ya Allah, 🙏🏻 efektikah?

Kemudian saya tetap memandang bapak ini dan menganalisis sehingga saya temukan, Astagfirullah... barusan saya berfikir buruk akan engkau, Ya Allah ampuni fikiran2 hamba yang demikian. Ya Allah, maafkan 🙏🏻

Teman, 
Allah Maha Baik, Allah Maha Pengatur segalanya, Mengapa bapak ini bisa berjualan barang yang bisa kita kira tidak akan memumpuni kehidupannya? bahkan ia bisa saja bertahan dengan daganganya itu! Kenapa teman? ya benar, ada kekuatan dari Allah di dalamnya. Allah memberikan rejeki dan mengatur se-ga-la-nya!

Setelah lampu hijau berganti, saya langsung melihat ada anak kecil yang tingginya mungkin tidak lebih dari pundak orang dewasa. Ia sedang tertatih-tatih membawa karung berisikan botol atau gelas plastik bekas dengan asumsi saya. Ia membawa karung yang melebihi besar ukuran tubuhnya. 
Masya Allah dirinya kuat sekali, hatinya besar menerima kenyataan hidupnya yang seharusnya ia bersekolah.
Ya Allah ampuni hamba yang hanya melihat saja. 🙏🏻 

Semua kehidupan sudah Engkau atur dengan sebaik-baiknya. 

Saya, terkadang masih saja ada keraguan dengan apa yang saya kerjakan dan ketakutan2 yang bisa menelongsorkan iman saya.

Namun dihari kemarin, saya benar2 berfikir bersyukurnya saya, bersyukurnya dengan semua kejadian2 dihidup saya, bersyukur dengan masalah-masalah yang terus menerobos tembok ke lillah-an saya.
Ya Allah ampuni 🙏🏻

Start-Finish, ya itu, ketika berada di Start kita harus sampai ke Finish!

Hadapi saja, bukan berlari. Terjang saja walau menyakiti diri. Terus Terobos jangan sampai Bolos. Berjalan Tulus agar kita Lulus!

Begitu bukan?
Bismillah..




0 komentar:

© Rully nuR Rahim, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena