Pengertian karakter diri
Pengertian karakter
sendiri sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya dalam penjelasan KBBI. Namun
bagaiamana pengertian karakter diri itu sendiri? Mari simak kisah dibawah ini.
Lana besar di ibu
kota. Selepas SMA ia bosan dengan hiruk pikuk juga pergaulan di lingkungannya,
ia ingin mengadu nasib di kota yang berbeda. Namun, ia sangat berfikir untuk
melangkahkan kaki dalam menggapai impiannya untuk kuliah di luar kota. Untuk
makan sehari-hari saja orangtuanya sangat irit agar kebutuhan gaji sebulan
ayahnya cukup untuk menghidupi keluarga. Di sekolah ia memilih untuk membawa
bekal makanan dari rumah walau bekal yang ia bawa hanya telur dadar. Ia jarang
sekali jajan, untuk alasan jajanpun ia lakukan untuk menghilangkan cibiran dari
teman-teman kalau ia tidak memiliki uang jajan. Suatu hari ada pertanyaan dari
temannya.
“Lan, kenapa kamu jarang jajan sih?”
Karena aku tahu ibuku
masak setiap harinya dan di masakan itu pasti banyak sekali perjuangan dari
orangtuaku serta do’a yang di berikan untuk anaknya. Aku tidak ingin
menyia-nyiakan do’a dan perjuangan orantuaku, makanya kau selalu bawa
masakannya walau hanya ceplokan telur saja.
Loh nyeplok telur saja yang masak ibumu? Kamu
gak bisa masak ya Lan? hehe
Aku bukannya tidak
mau dan tidak bisa masak telur, tapi telur itu sudah dihidangkan khusus untuk
aku dibawa ke sekolah. Dan banyak do’a dari ibuku untuk aku pribadi.
Aku tidak paham do’a yang kamu maksud itu?
Aku pernah mendengar,
ketika ibuku masak beliau berucap. Ya Allah, makanan mentah ini aku masak untuk
keluargaku suami dan anak-anakku, semoga ketika telah matang akan menjadi
makanan baik yang bisa menyehatkan, bermanfaat, dan menjadikan anak-anakku
cerdas sholih-sholihah.
Jadi, uang jajanmu itu untuk apa?
Ada, untuk ditabung
jika suatu saat ada kebutuhan dadakan dalam urusan sekolahnya.
Tanpa diketahui
banyak orang ia pun suka berinfaq setiap hari. Tidak lama di tahun kedua SMA ia
mendapatkan beasiswa hingga lulus SMA dengan prestasi yang ia dapatkan. Dan
ketika lulus ia bisa kuliah di tempat yang diinginkannya. Masya Allah.
Begitu indah tidak
ceritanya? Ada kerjasama antara orangtua dan anak. Bukankah itu yang kita
butuhkan pada setiap tempat? Kerjasama.
Maka, kita kembali
dengan makna karakter diri. Apakah Lana sudah memiliki karakter diri?
Ya menurut saya Lana
sudah memiliki karakter itu. Karakter apa
saja yang ia miliki?
Benar, menurut saya
Lana memiliki beberap karakter yakni; agamais, hemat, tanggungjawab, kerja
keras, dan hal positif lainnya. Dan bagi saya jika kita bilang karakter diri
adalah bagian sifat manusia yang positif. Bagaimana dengan sifat negatifnya,
akan disebut apa? Sebut saja itu adalah kekurangan kita dan kita harus perlu
tahu apa saja kekurangan kita. Jika sulit untuk mengetahuinya, tanya kepada
orang lain yang dapat membantu kita. Ibarat pepatah, “kita tidak dapat melihat
punggung kita sendiri.” Maka butuh orang lain untuk melihatnya, contoh dengan
menggunakan dua cermin yang diletakkan di belakang punggung kita dan cermin
satunya berada di hadapan kita, nah baru bisa kita melihat punggung kita
sendiri. Penasaran? silahkan dipraktekan ya, hehe.
BAW days 7
0 komentar:
Posting Komentar