Menggapai
Ridho Allah SWT
“Jangan sibuk mencari tapi sibuklah menjadi”
Begitu
quote yang saya baca di salah satu
akun instagram muslim muslimah jaman now. Agar terkesan saya gaul namun
bersahaja menggunakan kalimat itu, hehhe ampuun deh saya ini pencitraan sekali
sepertinya. Boleh saya ralat? baik, terimaksaih yang sudah mengjinkan keralatan
saya hehehe (apa ya saya gak jelas) oke yang sudah mengijinkan dapet folback
dari saya, ciyee seneng ya? Asal kamu follow
dulu instagram saya di @rullynurrahim .
Sudah? baik, Direct Message (DM) ya setelahnya, kata kuncinya hanya
ucapkan salam yang baik JUGA lengkap dan monggo kasih pertanyaan apa saja yang
ingin kamu tanyakan, Insya Allah dengan
waktu yang baik saya akan menjawab. Kemudian yang jadi pertanyaan sekarang ini
adalah mau nanya apa ya nanti? Terserah kamu mau nanya apa aja, asal jangan
tanya yang bikin seorang perempuan jomblo ini naik pitam ya hahaha. Eh tunggu
ada lagi nih, kalau kamu mau tanya harus krim DM nya sebelum kamu baca paragraf
selanjutnya ya. Oke monggo di tunggu
DMnya..
Sudah DM saya?
Kalo sudah insya Allah saya jawab secepatnya.
Namun jika kamu belum DM untuk bertanya tidak apa-apa,
saya bukan pemaksa kok, tapi ya kalau ada yang minta follow back di DM saya
maaf saya tidak follow ya, hahha.. cukup.. cukup. Sampe sini dulu, saya mau
lanjutkan yang mau dibahas pada buku ini.
Oh iya,
sebelumnya mau tanya dong, kalau kamu di folback sama saya senang ngak? Terus kalau
di folback sama saya aja senang gimana sama Allah? dan kalau DMmu dibalas sama
saya aja senang, gimana kalau kamu dibalas DMnya sama Allah ? langsung dibales
lagi! Masya Allah itu selalu menjadi keinginan saya.
Wah
bagaimana memang cara Follow dan DM Allah yang kamu maksud , Rul?
Saya mengibaratkan Instagram itu dunia dan isinya, Follow adalah cara kita mengimani Allah SWT dan Nabi Muhammad
sebagai Rasul dengan pilihan menjadi seorang mukmin untuk kita hidup. Kemudian bagaimana
agar kita dapat Folback dari Allah
SWT? Tentu dengan kita menjalani Rukun Islam. Masih hafal rukun Islam ada
berapa? pelajaran kita TK dulu ya
sepertinya? Berapa? Nah benar ada lima, Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat, Pergi
Haji bila mampu. Nah, karena kebanyakan adalah islam turunan, syahadat pasti kita
sudah mengucapkan dan insya Allah sudah mengimani dan mengamalkannya. Nah jika
sudah, Isnya Allah kamu udah dapet folback
dari Allah langsung!. Kemudian setelah Shalat jangan lupa guys buat duduk lama untuk ngirim DM ke Allah SWT dengan cara berdo’a
, do’a apa saja yang kamu bisa, ulangi
terus menerus di waktu yang mustajab. Sampe kamu dapet balesan DM dari Allah
dengan berbagai do’a dan usahamu itu. Dengan begitu apakah tidak lebih senang dibanding
dapet folback dari bias? Atau doi
misalnya? hal ini bisa dijadikan renungan kita bersama.
Terkadang
aku berdo’a dikala ingin sesuatu atau lagi ada masalah aja, pantes aku
melakukan sesuatu tidak selalu tenang.
Benar banget itu, tidak tenang jika kita tidak menge-tag Allah dikala kita senang ataupun
susah. Kalau senang lupa sama Allah, kalau susah menyalahkan Allah.
Naudzubillah… Insya Allah kita dijauhkan dari sifat yang demikian.
Kemana? lagi apa? kita kudu bin wajib nge-tag Allah! Biar perjalanan hidup kita
lancar. Do’a kita yang udah banyak itu diijabah, segala urusan dipermudah. Kalau
Nasihat Ustd. Yusuf Mansyur yang saya dapatkan
itu jika kita lagi ada apa-apa, lagi susah, keadaan genting, senang baru gajian
itu di solawatin. Kalau saya biasa baru dapet gaji do’anya “ya Allah, semoga
uang ini gak habis sampe dapet gajian lagi” dan Alhamdulillah tiap bulan bisa
nabung, masya Allah, kalau Allah udah ridho itu susah diubah, enak pokonya
kalau Allah udah ridho sama kita. Apapun kalau kita udah berdo’a dengan ikhtiar
insya Allah bagaikan petir menyambar, cepet, kaya jalan tol, lurus! Masya Allah.
Rasulullah bersabda;
مَنْ
أَرْضَى النَّاسَ بِسَخَطِ اللهِ وَكَلَهُ اللهُ إِلَى النَّاسِ وَمَنْ أَسْخَطَ النَّاسَ
بِرِضَا اللهِ كَفَاهُ اللهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ
Artinya: “Barangsiapa mencari keridhoan manusia dengan membuat Allah murka, kemudian ia diterbitkan oleh Allah kepada manusia. Dan barangsiapa membuat manusia murka dengan keridhoan Allah, maka Allah akan mencukupinya dari kekacauan manusia. ”(Shahih. HR. Ibnu Hibban no.277 (I / 510), dari Aisyah. Dan dishohihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami ' Ash-Shaghir no.6010).
Artinya: “Barangsiapa mencari keridhoan manusia dengan membuat Allah murka, kemudian ia diterbitkan oleh Allah kepada manusia. Dan barangsiapa membuat manusia murka dengan keridhoan Allah, maka Allah akan mencukupinya dari kekacauan manusia. ”(Shahih. HR. Ibnu Hibban no.277 (I / 510), dari Aisyah. Dan dishohihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami ' Ash-Shaghir no.6010).
Allah kalau ngasih apa-apa
ke kita tanpa pamrih. Seperti yang sudah diterangkan dalam Al-qur’an pada surat Al-Insaan ayat 9.
إِنَّمَا
نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلا شُكُورًا
“Sesungguhnya
kami memberi makanan kepada Anda untuk mendapatkan keridhoan Allah, kami tidak
menghandingkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (QS.
Al-Insaan: 9)
Coba, yang barusan saya,
udah minta di follow, minta DM juga, duh penyakit sebenarnya. Jangan ditiru ya.
Padahal punya followers banyak itu apa manfaatnya menurut kamu? biar dapet
pemasukan yang kece? emm.. bisa juga sih sebenernya, tapi yang lebih penting
lagi adalah kamu bertanggung jawab atas mata orang-orang yang menjadi followers-mu. Apakah yang mereka lihat
bermanfaat? Kalau tidak, coba fikir dulu sebelum mau posting dan upload foto
dan caption di sosial media. Jangan sampe
urusan rumah tangga dibawa-bawa di dunia maya. Nanti tercyduq mertua tau rasa! (ini sih kalau kamu yang lagi
posting kejelekannya mertua) semoga
tidak ada yang seperti itu ya. And be smart sholih-sholihah. Anyway, bukan berarti saya tidak suka
untuk memiliki followers banyak atau
melihat orang yang followersnya
banyak ya dan bukan berarti saya tidak menerima Follow dan DM dari kamu ya, malah saya sangat senang mendapat DM dari kamu
yang kita nantinya akan saling sharing ilmu dan kebermanfaatan. Hanya saja ada
sedikit penekanan disini, untuk kita harus bisa bertanggung jawab apa yang akan
orang-orang lihat di dunia maya maupun dunia nyata.
Dan Allah SWT berfirman;
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ
فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا
اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
“(Luqman
berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji
sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah
akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui” (QS. Luqman: 16)
17 Mei 2018
0 komentar:
Posting Komentar