Teman-teman sepertinya sudah mengetahui ya begitu banyak
kasus yang sudah ada di sekitar kita jika kita salah dalam memilih teman.
“Tapi kan kita
harus berteman dengan siapa saja”
Nah benar itu, kita tidak boleh memilih teman. Tapi dengan
syarat, kita harus tau bagaimana yang
benar dan yang salah, harus tau mana yang haq dan batil nya. Nanti kamu
akan merasakan sendiri, lingkunan mana yang akan membuat kamu nyaman. Insya
Allah pada lingkungan yang baik kan?
Ada beberapa kasus narkoba yang saya ketahui dengan menangkap
satu tersangka namun yang dibawa ke kantor polisi terdapat lima orang. Nah,
bingung nggka tuh? Ada yang tahu mengapa seperti itu?
Ternyata ketika tersangka tercyduqe
pada malam hari ia bersama keempat
temannya tidur di kamar kosan tersangka. Wah ketika bangun keempat temannya
kalang kabut di bangunkan oleh polisi, mau tidak mau polisi memborgol kawanan
remaja laki-laki itu ke kantor polisi. Orang tua mereka telah mendengar dan
sampai ingin menjemput anaknya masing-masing. Disana orang tua mereka ada yang
pingsan, marah-marah karena shock dengan
informasi yang mereka dapatkan dari tetangga tersangka. Dan setelah pemeriksaan
selesai selama tiga hari ternyata hanya satu yang positif narkoba.
Mengenaskan bukan?
Sudah membuat orangtua khawatir, untung saja keadaan orangtua
mereka tidak ada penyakit kronis dalam berita mendadak (sebut saja penyakit
jantung) alhamdilillah tidak ada kisah baru. Jadi, jika teman-teman yang
orangtuanya masih lengkap, sehat dan masih produktif bersyukurlah, banggakan
mereka minimal bisa memilih teman yang baik. Kalian harus memiliki prinsip. Jangan
karena kalian laki-laki takut dikatakan tidak jantan kemudian simbol kejantanan
kalian itu dengan merokok, atau jika kamu perempuan ingin dikatakan keren dan
kuat kemudian berpenampilan feminim lalu minta rokok sebatang sama laki-laki eh
megang minuman beralkohol. Ya Allah please,
yuk istigfar bareng-bareng.
Masih ada tidak hal yang seperti itu dilingkungan
teman-teman?
Semoga sudah tidak ada ya, karena teman-teman sudah menjauhi
lingkungan seperti itu. Atau jika masih ada yang mengalami seperti itu dalam
lingkungannya, tolong ingatkan mereka dulu, jangan langsung ditinggal, karena
mereka sangat perlu sosok seperti kita yang sudah menjauhi lingkunga tersebut.
“Bagaimana jika
kita sudah mengingatkan namun mereka tidak mengubris apa yang sudah diingatkan?”
Tetap ingatkan dengan cara yang ahsan (baik). Kamu lebih tau
bagaimana temanmu itu, mungkin dengan bicara dari hati ke hati sambil ngopi
bareng pake rasa durian (kalo memang ada kabarin saya) bisa membuat rasa tegang
mencair kenapa enggak? asal kalau ngopi kudu inget waktu ya, berangkatnya
setelah shalat isya aja, nah biar nambah sholih buat kaum adam isya nya jamaah
di masjid.
“Barang
siapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam
selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka
seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.”
(HR. Muslim no. 656)
“Ada
yang bilang ke aku kak rul, kalau enggak pacaran tandanya nggak laku”
Masak tempe sama sayur lodeh, capee deehh…
Sekarang gini, saya tanya boleh?
Sebenarnya kamu sudah tahu belum bahwa di dalam islam itu
sendiri boleh pacaran apa enggak?
Nah tadi siapa tuh yang bilang enggak boleh?
“Pacaran di dalam Islam itu boleh bro sist, asalkan
sudah halal”
Boleh, tapi udah ijab qobul. Jadi ada yang bilang kagak
boleh pacaran, salah itu, asal ada tapinya ya, kalau gak pake tapi ya lebih
baik jomblo aja, ada yang nggak terima dibilang jomblo? Sebut saja single. Namun, ada yang lebih memotivasi
nih menyebutkan statsu jomblo yaitu dengan sebutan singlelillah, singlefisabilillah, single- apa lagi tuh ya? hihihi,
kalo jomblo mah udah terima aja, takut amat dah nyebit dirinya jomblo. Lagian
jodoh mah nggak akan kemana, et dah takut amat. Nah, selagi masih jomblo puasa
gih, puasa itu anjuran khusus buat para jomblo dari kitab “Syarah Bulughul Maram” karya
Al-Hafidz Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany رحمه اللة.
عَنْ
عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ لَنَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ ! مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ
اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ
لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ
وِجَاءٌ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Abdullah Ibnu
Mas’ud رضي الله عنه berkata: Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda
pada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara
kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan
pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa,
sebab ia dapat mengendalikanmu.” [Muttafaq Alaihi]
“Jadi, bagaimana kita sebagai seorang muslim dan
muslimah mengatasi nyinyiran dari lingkungan yang tidak mendukung ke
istiqomahan kita?”
Dengarkan
saja guys,
doakan mereka agar bisa membantu dan mengerti kita yang sedang istiqomah. Karena
perjalanan istiqomah itu paling sulit, paling berasa, paling diuji, jadi wajar
aja kalau ada rintangan-rintang sedemikian rupa, lewatin aja! walau sekarang
nangis-nangis, Insya Allah akhirnya nangis-bahagia. Ketawain aja jika ada yang
bikin kamu sakit. Itu tandanya kamu akan naik kelas.
19 Mei 2018
2 lembar
0 komentar:
Posting Komentar