Hai.. gaaiss,,
Kali ini gue yang biasa disapa akrab kebanyakan sama
yang kenal yaitu dengan panggilan Rully (smile). Tapi biasanya yang udah akrab
bangets,, ngets,, ngetss itu manggilnya Uli dengan nada ala-ala manja gitu deh,
hehehee. Kayanya sekarang lebih enak dan sekaligus hari momentumnya DWC di hari
ke-21 tapi gue telat post dengan tema hobi, gue di blog ini mau ngomong
dengan sebutan gue menjadi Rully atau aku
ya hehhe. Tapi mungkin dari somemoment nantinya gue *eh aku bisa
pakai bahasa gue-gue an lagi, jadi jangan kangen ya kalo nantinya pengen pake
bahasa gue-gue an lagi. Hihihihi… maaf pede nih.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebenernya bingung sih mau nulis apa mengenai Hobi atau kebiasaan yang suka dilakuin oleh banyak orang dengan digaris bawahi (bukan yang ini yang digaris bawahi, tapi à) kegiatan kesukaannya, bisa passion, atau apalah-apalah yang bisa orang tersebut menjalaninya terus menerus dengan senang, gembira dan bahagia (ini baru bener) ya, ini menurut pengalaman aku.
Tapi kalo membicarakan pengalaman untuk disambungkan
ke hobi itu menjadi awkward moment
buatku dan bingung gimana gitu buat jawaban “Rully,
apakah kamu punya hobi?”. Because, I
never knew my hobby over the years, I know just what I like and I choose to I
do it as new thing. Yes, barusan dari google translate hahhhaaa. Kurang
lebihnya seperti itu. Aku gak pernah punya hobi tapi aku tau apa yang harus aku
lakukan di dunia yang baru untuk membuat sesuatu, yaps.. ‘karya’.
Kata mba Dian Pelangi karya itu bisa membuat kita
menjadi panjang umur, bukan memanjangkan umur yang sudah ditakdirkan. Tetapi ketika
kita telah meninggalkan dunia ini, karya kita masih dilihat orang, nama kita
masih disebutkan oleh orang-orang yang mengerti karya kita. Nah itu artinya karya bisa membuat kita panjang umur.
Jadi kalo aku ulangtahun, bilangnya “selamat
berkarya ya rully”, gitu yak.. hahahha
Soal hobi aku punya cerita ketika SD. Ada perlombaan
menulis cerpen, disaat itu aku berfikir “bagaimana aku bisa menulis cerpen dan
cerpenku disukain orang”, maklum ya anak SD belum mengerti itu menang, awarding dan dikasih penghargaan apapun.
Jadi, awalnya aku suka menulis diary bersama temanku. Dan saat itu aku kelas 4 SD, kita
berdua duduk dalam 1 meja. Sebenernya ini terinspirasi dari teman satu meja
didepan kita, mereka berdua sedang menulis buku diary dan disana buku diarynya lucu banget ada gemboknya gitu, gambarnya teddy bear dengan warna dasar putih, pokonya lucu
banget. Akhirnya kita berdua beli dengan warna dan gambar kesukaan kita berdua yaituu.. warna biruuu (dulu aku suka warna biru) da akhirnya kita berdua beli dengan warna dan gambar
kesukaan kita berdua yaitu… taraaa
(foto ini di ambil soleh sahabatku namanya
Agustina Raditya Putri, Tadi sore aku BBM in dia buat fotoin ini, yeaaayy…..
makasih guuussss…. Muaah..)
Nah disitu full tulisan kita berdua setiap hari, itu
full tulisan anak SD gais.
Sistem tulisan kita itu bergantian perhari untuk mengisi
lembaran diary. Misal hari ini aku yang tulis, besoknya aku kasih tia (sapaan
akrabnya) terus tia baca cerita aku dihari itu dan tia isi lembaran diary di
sebelah lembaranku (kita awalnya punya jatah nulis perhari itu cuma satu
lembar, tapi lama kelamaan satu hari bisa berlembar-lembar, ahhahhhha) dan
terus menerus seperti itu. Dan singkat cerita, di sekolah ada lomba menulis
cerpen, terus kita berdua ikut, eng… ing… eng… kita berdua Alhamdulillah menang.
Tia juara satu nya aku juara duwaaanyaa, yeeaaayyy.
Oya kebiasaan kita berdua ini berlanjut sampai SMP
kelas 1 ya ti?, walau kita berdua gak satu sekolah ketika SMP, ada peri baik
yang selalu membantu mengantar buku kita ini, masih ingat tia? Ocha cantik :*
Nah itu ceritaku ketika SD, gimana itu bisa disebut
dengan hobi kah readers?
Masih banyak sih cerita-cerita yang aku suka lakuin secara terus-mernerus ketika
SD, seperti mau coba dancer, dan akhirnya bisa nge-dance di acara perpisahanku
dengan teman-teman yang seksi-seksi, hihihii.
Terus ketika SMP aku.... yang pasti bakalan pegel kalo diceritain mah (ketawa asik). Soalnya aku suka coba ini “oke aku suka” dilakuin, Alhamdulillah berhasil. Di coba
yang satunya “Alhamdulillah bisa” tapi dilarang orangtua tetep dilakuin alhasil
nyenengin hati orangtua. Terus mau coba itu “susah, tapi menantang banget” Alhamdulillah
banggain sekolah. Dan begitu terus seterusnya dengan berpindah-pindah genre (emang
lagu, hahahhha).
Seperti itu apa masih disebut hobi teman?
Nah,
sekarang diminta untuk jelasin mengenai hobi kamu apa Rully Nur Rahim ?
Makin bingung aku jawabnya gais soalnya aku rada
bingung nih bedain hobi dengan passion..
Tapi tunggu deh aku barusan cari-cari info dan
mendapat kesimpulan mengenai dua hal yang aku bingungkan. Jadi hobi itu adalah
kegiatan yang kita sukai dan bisa hari ini tidak kita lakukan lagi. Misalnya hobi
mengoleksi uang logam seribuan, dan sekarang udah tidak mengoleksi lagi (curhat,
hahha). Tapi kalo passion itu kegiatan yang kita kerjakan termasuk yang kita
sukai dan menghasilkan.
Misalnya, kamu hobinya menulis dan hasil menulismu
sudah dijadikan buku (menghasilkan) itu namanya passion. Tapi kalau hobimu sekarang
ini nulis skripsi dan akhirnya sidang, ini termasuk apa ya? Hihihi...
Jadi aku sekarang mengerti mengenai hobi (mikir macam gaya Harry Potter)
Aku boleh bilang gak kalau hobiku itu melakukan sesuatu hal yang baru? Apapun itu, apapun yang baru, dunia baru aku suka!
Aku boleh bilang gak kalau hobiku itu melakukan sesuatu hal yang baru? Apapun itu, apapun yang baru, dunia baru aku suka!
Sekarang aku lagi hobi nonton film juga suka
edit-edit video gitu, dan berangan-angan untuk membuat film sekaligus bergabung
dengan crew film yang kettjeehh… (doakan ya)
Aku juga punya cara dari nasihat Mas Rangga
Almahendra ketika aku mengikuti workshopnya untuk kita mengetahui hobi sekaligus passion kita dengan kombinasi
menurutku, seperti ini:
NO
|
yang Kita
Kerjakan Sekarang
|
Suka
|
Bisa
|
Menghasilkan
|
1
|
Menulis
|
√
|
√
|
√
|
2
|
Menyanyi
|
√
|
√
|
dulu
|
3
|
Membuat
Film
|
√
|
√
|
|
4
|
Sensor
|
√
|
Kesimpulan dari table tersebut jika kita hanya
centang kolom suka artinya hobi, jika centang bisa aja artinya bukan hobi hanya
sekedar bisa, tapi kalau sudah mencentang kolom menghasilkan dan pasti ketiga
kolom tersebut diisi itu artinya sudah menjadi passion kamu.
Nah, gimana? Sebenernya apapun hobimu dan apapun
kesukaanmu harus yang positif ya untuk kemajuan diri kamu sendiri. Garis bawahi
lagi pake underline jangan banding-bandingkan
diri kamu dengan orang lain, tapi bandingkan diri kamu yang dulu dengan diri
kamu sekarang. Jadi lakukan hobi positifmu dengan optimal, siapa tau kan jadi
passion kamu. Dan terus lakukan apapun dengan totalitas, hingga akhirnya kamu
bisa mencapai puncak yang ingin kamu raih, ya bisa dibilang dengan kata “sukses”.
Inget ya kesuksesan kita dengan orang lain itu berbeda, pandangannya pun
menurutku berbeda, karena setiap personal memiliki titik puncak yang berbeda.
So, semoga hobi kita adalah passion kita. Semoga .
Sukron J
0 komentar:
Posting Komentar