Akhirnya pemuda yang bertemu Fena di lift itu
membawanya kesebuah sofa yang membuat Fena nyaman jika berada disana.
“mba,
bangun mba”
Teman-teman kantor Fena ikut panik atas kejadian
yang menimpa Fena di dalam Lift. Mereka yang melihat Fena sibuk untuk
membangunkan Fena dengan cara memborehkan minyak kayu putih di pangkal hidung
Fena yang bertujuan untuk membangunkannya dari tidur yang tidak wajar ini.
“Fen,
Fena bangun Fen.. ayo kita liput berita”, cetus mas Radit
mengejek Fena untuk mencairkan suasana.
“Mas
Radit itu loh,, kalo bicara seperti itu malah Fena gak bangun-bangun mas”,
bela mba Jeni,
“saya
kan bercanda mba buat bilang seperti itu, biar semuanya tenang”, tegas mas
Radit.
“mas-mas
coba pakai ini, siapa tahu Fena bisa siuman”. Bapak cleaningservice yang akrab sekali dengan
Fena mencoba membantu dengan membawakan parfum yang disukai Fena.
Dicobalah Parfum itu oleh mas Radit dengan
menyemprotkan ke tangannya lalu mendekatkan tangan yang penuh dengan air parfum
itu ke hidung Fena. Alhasil Fena tidak bangun juga.
Kemudian pemuda tadi berkata, “oh mba ini bernama Fena”. Disela-sela itu Fena pun siuman.
“nah,
saya berhasil membangunkan Fena”, mas Radit puas
berbicara.
“aku?
Ada apa ini?”, Fena sembari membenarkan posisi
tidurnya dengan lemah.
“kamu
istirahat saja Fena, atau aku antar pulang Fen?”,
tawar mba Jena.
“enggak
apa-apa mba, tadi terasa pusing terus langsung kabur gitu pandanganku”,
jawab Fena.
“aku
harus keluar mba, tolong antar aku ke mobil mba”,
Fena bergerak duduk dengan dibantu oleh mba Jena. Kemudian Fena mencoba berdiri
dan berjalan.
“FENA!”.
Serentak yang melihat memanggil.
*to be continued.
0 komentar:
Posting Komentar