Happy
birthday Rasya.. happy birthday Rasya...
Happy
birthday.. happy birthday... happy birthday Rasya...
Pipiku langsung diterpa
bibir-bibir hangat, balutan do’a, perhatian dari senyuman mereka dengan lilin dipegangnya
memancarkan cahaya yang dibantu oleh padamnya lampu ketika menit pergantian
umurku. Hangat, dekapan kasih sayang mereka yang selalu menyelimutiku ditiap
mimpi burukku. Bukan! Bukan! Mereka adalah teman, bukan! Bukan! Mereka adalah
rekan, bukan! Ah.. aku merasa bosan!.
Terimakasih ummi,
terimakasih ayah, terimakasih kakak-kakaku.
Tersenyum? Harus!
terimakasih? Pasti! Terhibur? Tidak! Sangat mengganggu tidurku!. Apa mereka
tidak tau hah aku sedang bermimpi dengan permainan mimpiku setiap hari?. Ya
memang mereka tidak tau. Tapi ini mimpi yang penting buatku. Aku fikir tak apa
deh karena ini ulang tahunku. Tetap tidak bisa! Aku ini sedang mengenali wajah
gadis itu. Arrrrr... aku bosan dengan ulangtahunku yang seperti ini,
bosaaaann....
Sudah ritual setiap tahun,
ya seperti ini terus dengan kue dan lilin ulang tahun. Tidak ada yang berbeda. Sama
saja!.
Aku tidak dapat menolak
dengan semua yang mereka berikan, secara mereka bukan siapa-siapa. Namun, selalu
tepat pukul 12.01 mereka hadir mengganggu tidur lelapku.
“apa
yang kamu inginkan tahun ini sayang?”, ayah selalu bertanya
seperti itu. Dan aku selalu ingin menjawab dengan jujur tapi aku ragu. Jujur tidak
ya?
“aku
ingin memiliki mainan yang banyak ayah”. Selalu menjawab seperti
itu! Padahal aku ingin sekali bertemu ibu...
0 komentar:
Posting Komentar