Kukirimkan setoples semesta ini kepadamu
Kamu yang disana bertahanlah demi menemuiku
Kamu merasa lelahkah untuk menunggu?
Aku pun begitu
Kamu tidak sendiri untuk merasakan hal yang
sama, karena berjuta jiwa yang mendekatkan kepadaNya juga melakukan hal yang
kau rasa. Letih
Degup cinta yang kau tanam kini benar apa
adanya
Bersabarlah kita pasti akan mendapatkan
cinta yang dewasa
Aku bukan melarangmu untuk jatuh cinta, tapi
nanti saja setelah menikah
setelah kau lalui untuk berhari-hari
menyebutkan namaku diistikharahmu
Benarkah itu aku?, atau benarkah kamu untukku?
Jatuh cinta, barulah itu bisa dinamankan
jatuh cinta
Jatuh cinta atas pilihan hatimu dariNya
Jatuh cinta yang dilewati setelah kata Sah!
Buah dari lantunan doá panjangmu menembus
angkasa
Semuanya akan terjawab jika kita manaruh
sandaran kepadaNya dulu
Bukan menyandarkan atau disandarkan seperti
yang dilakukan orang
Melakukan apa? yaitu ‘pacaran’J
Kita bukan suci atau sok suci, hanya saja..
Hitung-hitung bisa menutup satu dosa untuk
menempuh RidhoNya.
Kamu, jangan pernah merasa lelah ya..
Kamu, jangan sampai tidak percaya.. (pada
Allah SWT)
Aku hanya ingin kamu lebih yakin (pada
Allah SWT), ketidakyakinanmu itulah yang membuatmu mengumbar cinta, berpacaran
dan lain sebagainya (@irma)
Karena aku juga pernah merasakan
ketidakyakinanku yang dimaksud itu. Tidak enak,
Aku lebih baik menunggu dengan menyertakan
lantunan doa dan usahaku
Jangan pernah lelah ya,
Suatu hari jika kita bertemu
Aku akan memberikan setoples semesta ini
untukmu
0 komentar:
Posting Komentar