Awalnya diri ini menyalahkan sekali atas pikiran yang ingin menuruti
semua keharusan. Karena semua keadaan telah berbicara dalam situasi yang sangat
pas dan tepat. Rencana satu dijalani dan ingin di ambil , gagal! Tapi mempunyai
alasan yang sangat jelas. Rencana kedua ingin ditempuh tetapi gagal kembali! Dengan
alasan terbentur dengan misi dahulu. Rencana ketiga terlewatkan dengaan adanya
ketidak jelasan. Bahkan rencana selanjutnya, yang memang berusaha ditentang,
tapi haus dengan keinginan, keras kepala, semangat juga!dan sama akhirnya pupus
dalam kondisi yang harus terdampar!.
Tuhan, engkau adalah zat yang sangat sempurna dalam menyusun
perjalanan diri ini. Diri ini terima apa pun yang engkau berikan. Tuhan, apapun
yang engkau berikan pada diri ini, akan selalu diri ini terima Tuhan. Demi selalu
melihat senyuman dari orang tua hamba, keluarga hamba, dan orang-orang yang
selalu mendoakan hamba, dan yang selalu menyayangi hamba. Begitu besar jasa
mereka untuk diri ini tuhan.
Alhamdulillah banyak sekali yang menyayangi diri ini Tuhan. Hamba
ingin membalasnya, tapi apakah bisa? Apaah total? Diri ini ragu jika tidak
sepenuhnya. Tapi dengan kemampuan dan pikiran yang diri ini punya, diri ini
akan berusaha dengan ketidak perdulian dengan orang yang seperti SAMPAH!.
Diri ini tersadar atas awal perjalanan ini semua. Diri ini ditegur oleh-Mu. Tidak menyesal, hanya apakah
ini suatu kesalahan atas banyaknya keinginan? Apakah salah atas
semangat-semangat besar dalam mencapai keinginan? ataukah salah jika punya keinginan?.
Diri ini mengerti, engkau memberikan ini semua, memberikan
kisah, cerita dalam kehidupan hamba. Mengerti sekali. Mungkin ini adalah cara
engkau menghebatkan diri ini dan isinya ya? Boleh hamba minta satu teman saja
yang bisa mengeluarkan kalimat hati ini tuhan?
Tuhan, diri ini mengerti dan sangat sadar sekali, tapi masih
belum membelalakan mata atas semuanya. Tuhan ijinkan, mohon ijinkan. Diri ini sadar,
tapi mohon ijinkan. Jika tidak, mohon berikan petunjuk. Bismillah
0 komentar:
Posting Komentar