Kehilangan salah
satu kasih sayang orangtua
Jangan biarkan
Indonesia ini memiliki negeri tanpa ayah, itu seperti Ayah yang meyatimkan
anaknya.
Ngeri sekali kalimatnya bukan?
Ayah sibuk bekerja dengan alasan “saya begini itu untuk anak
saya”
Duh gombal!
Rasa-rasanya ada beban dalam pembicaraan ini.
Ayah, kasih waktumu ketika ibu sudah menemani anakmu selama
lima hari bekerja, jadi Ayah hanya menemani satu hari dalam seminggu.
Ada hal yang tidak disukai Allah ketika berumah tangga salah
satunya.
“tidak satu atap dengan keluarga karena urusan dunia”
Wah serem nih.
Bagaimana dengan seorang ibu yang mempiatukan anaknya?
Inget ya Bunda, syurga itu dibawah telapak kaki bunda. Jadi,
jangan sia-siakan atas hibahan pahala dari Allah untuk kodrat para perempuan.
Nah, kalau
saya belum punya anak bagaimana?
Insya Allah cepat atau lambat akan diberikan amanah seumur
hidup kepada kamu.
Tapi saya
sudah hopeless, karena udah usaha sana-sini belum membuahkan hasil.
Subhanalla, kamu sudah berusaha saja itu pasti akan
mendapatkan hasil. Allah sendiri yang berjanji bahwa barang siapa yang berusaha
aka nada hasilnya entah cepat atau lambat, entah di dunai atau di akhirat.
Wallahu ‘alama, Insya Allah.
Ada di cerita masa kecil yang
saya dengar bahwa seseorang itu menyukaai sesame jenis, kebetulan yang saya
ketahui itu ia laki-laki. Bertanyalah dengan ibu saya, kenapa abang itu sukanya sama laki-laki mah? ketika itu usia saya
sekitar 8 atau 9 tahun mendengar gosip emak-emak kampung (karena rumah saya di
perkampungan bukan perumahan atau komplek).
Ibu saya menjawab dengan
tenangnya,
Ssstttt… dia kaya gitu karena ketularan.
Alih-alih anak usia segitu
mendapat jawaban yang mudah di pertanyakan lagi.
Kena virus mah?
Ibu saya menjawab lagi, iya virus sosial.
Dan saya merasa cukup paham
soal jawaban terakhir itu. Di dalam otak berkata, oke ternyata ada yang namanya
virus sosial ya.
Keesokan harinya saya masuk
sekolah dan pasti kamu sudah menebak yang akan saya lakukan setelah tahu adanya
virus sosial .
Temen-temen ternyata ada tetanggaku yang kena virus sosial
tahu! Ada yang tahu gak?payah deh gak tahu mah!
Seketika ada yang bertanya
dari arah belakang saya,
Emang virus sosial kaya apa rul bentuknya?
Dengan percaya diri saya
menjawab
Yang aku tahu bentuk virus sosial itu kaya perempuan yang
suka sama laki-laki, tapi bedanya virus ini ngebuat laki-laki sukanya sama
laki-laki
Loh, itu kaya cerita nabi Luth ya rul..
Saya cukupkan percakapan ini
ya kita kembali kepada hubungan antara cerita di atas dengan tidak terpenuhinya
kasih sayang kepada anak dari kedua orangtuanya. Ada dampak yangs angat fatal
disini, ada peneliti yang bicara jika anak perempuan kurang kasih sayang dari
orangtua laki-laki ia akan menyukai perempuan, dan begitu sebaliknya jika anak
laki-laki tidak tersentuh atau kurang kasih sayang dari seorang ibu ia pun akan
menyukai laki-laki.
Penyebab dari semua itu
karena adanya kontak dasar pada lawan jenis di dalam keluarga kurang ia
ketahui. Jika ia anak perempuan seharusnya mengetahui bagaimana hangatnya kasih
sayang dari seorang ayah (laki-laki), jika anak laki-laki seharusnya ia
mendapatkan kelembutan dari seorang ibu (perempuan) dan ini enggak. Maka dari
masing-masing anak ini hanya mengetahui sosok dalam satu jenis gender. Yang
seharusnya ia mengetahui bahwa di dunia ini ada dua gender. Nah, karena tidak
ada stimulus ini maka ia hanya tahu dan merasakan bahwa ia nyaman dalam
segendernya. Naudzubillah..
Ada kasus seorang anak
laki-laki yang tidak dekat ibunya karena bekerja. Dalam memenuhi kebutuhan
sekolah ia selalu diantar oleh ayahnya, dari mulai membeli perlengkapan sekolah
sampai mengambil report. Hal ini berjalan dari anaknya mulai di TK hingga SMA.
Anaknya terlihat seperti orang normal biasa, eh ternyata selama itu ia jomblo.
Ehehe
Bukan bukan itu guys yang mau saya sampaikan ia jomblo
memang karena homo. Waaah sudha keterlaluan sepertinya saya. Ini bener loh,
jadi hati-hati jika ada yang jomblo bisa bisa dia itu adalah…. Ey siapa yang bilang
homo? Bisa jadi yang jomblo itu tahu aturan Allah.
Tapi ini berbeda, selain
tidak dekat dengan perempuan ia pun sering pergi untuk membentuk ototo tubuh.
Orangtuanya sudah curiga mengapa anaknya selalu pergi setiap hari. Kamu pasti
sudah tahu jalan ceritanya ini apa ya. Disana, orangtuanya melihat hal ganjil
ketika anaknya berdialog dengan seorang trainer.
Ini nyata guys.
Setelah diusut mengapa anak
ini seperti ini, anaknya menjawab,
Saya benci perempuan, karena perempuan itu tidak memiliki
rasa sayang, contohnya ibu saya.
Alasan ini ia tuangkan pada
psikolog.
Sungguh miris bukan? Maka
seorang ayah dan ibu memang harus kerja sama. Tidak hanya ibu saja atau ayah
saja. Semua harus kompak dalam mengasuhan anak.
Satu kasus lagi ada seorang
anak perempuan yang ditinggalkan ibunya meninggal dunia pada saat SMP. Ia
selalu berkeluh dengan temannya bahwa ia sangat rindu ibunya. Sesampai SMA ia
berteman dengan perempuan tomboy, potongan rambutnya mohak seperti laki-laki
dan ia pun atlet. Teman-teman di sekolahnya selalu membicarakan bahwa sebut
saja dia Mawar. Mawar ini selalu bertingkah tidak wajar terhdap perempuan
tomboy ini (re: Wati). Mawar ketika pulang sekolah selalu menghampiri kelasnya
Wati hingga mengobrol dengan menyenderkan kepala di bahunya Wati. Pemandangan
yang tidak biasa itu menjadi bahan pembicaraan oleh teman kelasnya Wati.
Akhirnya teman kelasnya menegur Wati.
Wat, lu pacaran ye sama Mawar!
Sembarangan lu kalau ngomong. Gue ini cuma mau bantu dia
doang!
Emang lu gak sadar ya kalau Mawar itu punya perasaan sama lu?
Kita yang ngeliat aja ilfeel kalau dia bersikap didepan lu!
Masa sih?
Coba lu bayangin ya Wat, wajar gak seorang temen cewe yang
ndusel kepalanya di pundak kita sampe lamaaa banget trus..
Oke, lu gak usah terusin, trus dia pegang tangan gue. Sudah
gue duga sih.
Akhirnya Wati bertanya kepada
Mawar atas asumsi yang ia miliki dengan teman-temannya. Mawar membalas jawaban
itu lewat surat. Dan isi surat itu ternyata Mawar mengakui menyukai dari sejak
SMP. Alasannya, Mawar rindu dengan kasih sayang ibunya. Ayahnya menikah lagi
dan jarang pulang ke rumah. Ia tinggal bersama kakak perempuannya. Ia mengaku
bahwa ia sangat benci ayahnya.
Begitulah jika anak hidup
tidak terlalu mengenal Allah. Hingga banyak yang melawan kodrat dengan mengubah
kelamin dengan cara operasi dan yang lebih miris lagi sampai ada yang upload-upload. Naudzubillah.. semoga
Allah selalu melindungi kita dan keturunan kita aamiin.
BAW Days 21